Pendidikan Karakter. Mengapa sekarang ini hal itu 'digembar-gemborkan'? Bukankah hal itu sejatinya sudah lama ada ada di negeri ini? Nilai-nilai luhur yang dimiliki bangsa ini sudah cukup mampu membentuk karakter bangsa ini. Mengapa seolah hanya para siswa atau guru saja yang harus melaksanakan pendidikan karakter ini? Guru diberikan tambahan beban untuk menyampaikan hal ini kepada para siswa (sebagai calon pemimpin bangsa?). Sementara di sisi yang lain, para eksekutif, legeslatif, dan judikatif seolah tak tahu, tak mau tahu, atau sama sekali menutup mata terhadap hal ini. Bukan memaksakan harus begini, harus begitu kepada anak-anak kita. Cukuplah kita sebagai contoh buat mereka. Contoh yang baik. Kata dan perbuatan yang bisa dijadikan teladan.Untuk apa kita memaksa anak kita untuk jujur, untuk tidak korupsi TETAPI perbuatan kita sendiri sebagai 'orang tua' tidak mencerminkan nilai-nilai karakter bangsa kita yang luhur itu? Kembalilah. Kembalilah kepada nilai-nilai luhur bangsa kita. Bombastis?...
Tulisan ini jelas jauh dari kata baik.