Mohon tunggu...
KOMENTAR
Filsafat

Terima Kasih Kompasiana

10 Februari 2014   08:07 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:59 21 0
MUHASABAH,secara sederhana bisa di pahami sama dengan instropeksi,yaitu seseorang bertanya pada dirinya sendiri tentang perbuatan yang dilakukan agar jiwa menjdi tenang.Dan memastikan secara gamblang apakah perbuatan yang dilakukan dalam kehidupannya sesuai dengan perintah perintah Allah.Demikian yang dilakukan para sahabat nabi,mereka tidak pernah menutup malam harinya kecuali telah melakukan muhasabah.Bahkan seorang abu bakar mampu menghisap dirinya sedemikian rupa.
Abu bakar adalah sahabat nabi yang benar benar benar serius menghisab dirinya,taklain karena hadis nabi yang berbunyi”kedua kaki seorang hamba tidak akan bergeser pada hari kiamat sehingga ditanya empat perkara:tentang umurnya untuk apa digunakan,tentang hartanya diperoleh dari manadan kemana dihabiskan,tentang masa mudanya,tentang ilmunya .(HR.Tirmidzi).Jadi sebagai apapun dan di masa apapun seorang muslim wajib melakukan muhasabah.
Mengenai waktunya Ibnu Qoyyim berkata”muhasabah itu dilakukan sebelum melakukan perbuatan dan setelah melakukan perbuatan”seperti yang beliau terangkan dalam kitab mukhtasharQashidin.
Muhasabah sebelum perbuatan;apakah perbuatan yang akan dilakukan itu mampu atau tidak dilakukan?,apakah perbuatan itu menurut syariat,apakah perbuatan itudilakukan ikhlas karena allah?Dan muhasabah setelah melakukan perbuatan dapat di cek melalui muhasabah atas ketaatan yang terabaikan,muhasabah dari setiap perbuatan yang akan lebih baik di tinggalakan dari pada dikerjakan,muhasabah atas perbuatan yang mubah yang telah dilakukan.
Muhasabah mendorong diri sendiri semakin antusias dan konsisten melakukan amal amal sholeh,sehingga lahir kesadaran dan harapan akan kepada allah hingga lahir kekhusyukan dalam setiap ibadah.
Sudut hati dalam perenungan diri.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun