Adanya fenomena-fenomena yang tidak mencerminkan dari Pancasila yang dilakukan oleh generasi muda, seperti salah satu alumni perguruan tinggi di Semarang yang menggunakan simbol palu arit yang dapat menggerogoti falsafah negara, dan Zaskia Gotik yang menodai Pancasila dengan ucapannya pada sila kelima dengan sebutan “bebek nungging” dan pada akhirnya Zaskia tersebut menjadi Duta Pancasila.
Oleh karena itu, salah satu usaha yang dilakukan untuk menghayati nilai-nilai Pancasila adalah melalui mata kuliah Pancasila di perguruan tinggi. Sebab, perguruan tinggi merupakan institusi pendidikan tertinggi yang memiliki kewajiban dalam tri dharma perguruan tinggi yakni pendidikan, penelitian, serta pengabdian kepada masyarakat. Mahasiswa sebagai bagian dalam perguruan tinggi memiliki peran yang penting dalam penghayatan nilai-nilai Pancasila. Perannya sebagai agen perubahan (agent of change), agen kontrol sosial (agent of social control), dan iron stock (sebagai agen pengganti generasi-generasi sebelumnya).
Perlunya Taaruf Perkuliahan Pancasila
Sebagai ideologi bangsa, Pancasila perlu diperkenalkan dan diinternalisasi dalam sendi-sendi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam hal ini, taaruf yang merupakan kata serapan dari bahasa Arab mengandung makna saling mengenal, sehingga penting untuk dikenalkan bagaimana urgensi pendidikan Pancasila itu di perguruan tinggi, sehingga cara pengenalan dan internalisasi dari Pancasila tersebut adalah dengan memasukkannya ke dalam kurikulum. Tujuannya adalah agar bukan hanya Pancasila dikenal sebagai teks normatif dalam berbangsa dan bernegara Indonesia akan tetapi sebagai bangunan pemahaman yang kontekstual terhadap implementasi nilai-nilai Pancasila dalam keseharian hidup warga negara.
Pada Pasal 35 Ayat 5 Undang-undang No.12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi menetapkan bahwa pendidikan Pancasila merupakan salah satu mata kuliah yang harus diambil di semua perguruan tinggi. Pada pasal tersebut, pendidikan agama, Pancasila, kewarganegaraan, dan bahasa Indonesia harus dimasukkan dalam kurikulum perguruan tinggi. Dengan kata lain, pendidikan di Indonesia didasarkan pada Pancasila sebagai ideologi. Pendidikan Pancasila bertujuan untuk mendidik siswa menjadi warga negara yang baik yang menyadari hak dan kewajiban mereka sebagai warga negara dan memiliki rasa cinta dan nasionalisme terhadap negara mereka sendiri.
Dari tujuan tersebut, penting kiranya mata kuliah Pancasila ini untuk diajarkan pada mahasiswa baru sebagai akses untuk mendalami perannya sebagai generasi penerus bangsa yang bersumber pada nilai-nilai kebangsaan dan bernegara. Proses dari taaruf atau pengenalan dari mata kuliah Pancasila ini mencakup: Pertama, Sejarah dan Filosofi Pancasila. Dalam hal ini diajarkan bagaimana Pancasila pertama hadir dari sejarah perjuangan bangsa dan nilai-nilai kearifan lokal yang ada. Kedua, Esensi dari Kelima Sila. Ini berisi deskripsi makna dan relevansi dalam konteks saat ini. Ketiga, Implementasi Praktis. Ini mengajarkan tentang studi kasus dan diskusi terhadap penyelesaian bagaimana Pancasila diimplementasikan dalam segala lini kehidupan baik politik, ekonomi, sosial, budaya, dan pendidikan.
Dari cakupan pembahasan tersebut, perkuliahan Pancasila ini tentu akan membahas terkait teori yang mempelajari dasar filosofis, historis, dan yuridis dari Pancasila serta dialog di kelas tentang keterkaitan Pancasila dengan konstitusi negara. Selain mempelajari teori, perkuliahan Pancasila ini akan mendiskusikan tentang isu-isu terkini di Indonesia menurut Pancasila dan solusi dari permasalahan tersebut berdasarkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Perkuliahan Pancasila ini juga bisa mendorong mahasiswa sebagai agent of change untuk melakukan kegiatan atau proyek sosial yang relevan dari nilai-nilai Pancasila.
Meskipun telah mengerti bagaimana tujuan dari perkuliahan Pancasila ini, mahasiswa ada kalanya hanya mengambil mata kuliah ini sebagai mata kuliah wajib untuk menggugurkan kewajiban perkuliahan. Hal ini terjadi bida dikarenakan metode pengajaran yang membosankan dan tidak dikaitkan dengan isu-isu terkini. Selain itu, Mahasiswa menganggap materi Pancasila merupakan materi yang sudah akrab mulai dari bangku sekolah dasar hingga menegah atas kemudian diajarkan lagi di bangku perkuliahan tinggi,
Akan tetapi, jika menggunakan metode yang lebih kontesktual, mata kuliah Pancasila ini menjadi media esensial untuk membangun kesadaran kritis dan nasionalisme mahasiswa Selain memahami Pancasila sebagai ideologi, lulusan perguruan tinggi diharapkan mampu mengamalkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari baik sebagai individu maupun anggota masyarakat.
Kesimpulan
Perkuliahan Pancasila berperan aktif dan esensial untuk membuat generasi muda yang berkarakter dan berwawasan kebangsaan yang baik. Pendidikan Pancasila dapat berfungsi sebagai dasar yang kuat bagi mahasiswa untuk menghadapi krisis global dengan menempatkan prioritas tinggi pada strategi pengajaran yang inovatif dan menyoroti penerapan nilai-nilai Pancasila di dunia modern, sehingga dari hal tersebut mendorong perguruan tinggi bertanggung jawab besar untuk menguatkan nilai-nilai Pancasila yang hidup pada setiap lini kehidupan berbangsa dan bernegara.