Rabu, 17 April 2019, akhirnya sampai pada pesta politik seluruh daerah di Indonesia. Yang selama ini berkampanye "Nomer 1!!! coblos No.1! Nomer 2!!! Coblos nomer 2!", Huuuhhhh berakhir sudah para tim sukses yang berusaha mensukseskan jagoannya masing-masing.
Di balik semua itu, mungkin nggak semua yang tahu, bahkan lebih banyak yang tidak tahu daripada yang tahu perihal pemilu ini. Apakah itu?
Yah, mungkin untuk pemilu 2019 ini bukanlah pemilu yang sekedar memilih presiden dan wakilnya. Tetapi 5 sekaligus, dari Pemilihan pasangan presiden, DPD RI, DPRD RI, DPRD Provinsi dan DPRD kabupaten/kota. WOOOOWWW...
Lalu, bagaimanakah dengan mahasiswa yang selama ini merantau, tiba-tiba disuruh nyoblos untuk pertama kalinya?
Dari pasangan calon presiden dan wakilnya, mungkin tidak masalah bagi kami. Yang jadi masalahnya adalah dari calon DPD/DPRD yang akan kami pilih. Siapakah mereka?
Apakah kami akan mantab dengan pilihan kami setelah itu?
Dari ribuan mahasiswa, tidak ada yang tahu siapakah calon-calon yang akan jadi pilihannya nanti. Jangankan orangnya, nama dengan gambar muka sang paslonpun mereka tak mengenalnya. Akhirnya, cara cap cip cuppun kami pilih sebagai gampangannya.
Belum lagi dengan pihak keluarga yang sudah diberi serangan fajar oleh mereka, kemudian membisikkan ke kami. Apalah daya kami yang tak tahu apa-apa, kecuali meng"IYA"kan perintah sang orang tua, kemudian kita tusukkan paku pada nomor sesuai petunjuk.
Lalu, yang masih jadi pertanyaannya, kita sebagai mahasiswa, bagaimana cara yang terbaik bagi kami agar kami tetap menggunakan hak suara kami?
Manakah yang lebih baik antara golput dan memilih calon yang belum kita ketahui baik dan buruknya mereka?