Dan yang perlu dirimu tau, saat ini aku benar-benar merasakan apa yang mungkin orang-orang rasakan saat tidak lagi bersama dengan seseorang yang sangat di sayang. Izinkan aku untuk mengenang sebuah senyuman yang pernah begitu larut di pelupuk mataku. Aku kembali mengingat sebuah senyum yang pernah membuatku terdiam tanpa kata sebelum sapamu kembali menyadarkanku. Semesta kembali menghadirkan rindu yang semestinya harus kunikmati sendiri. Rindu yang hadir dalam gelap malam yang selalu membayangiku untuk merasakan sakitnya kerinduan setelah sebuah kepergian seseorang itu terjadi.
Akan tetapi yang kurasakan saat ini mungkin terlihat wajar bagi setiap orang. Aku sempat berfikir, apa jadinya kehilangan seseorang tanpa sebuah kerinduan? Bukankah itu sangat terasa aneh, aku rasa setiap orang yang kehilangan akan mengalami sebuah kerinduan, akan tetapi kerinduan yang seperti apa yang akan mereka rasakan. Sebuah penyesalan kah? Atau sebuah rasa yang membuat dirinya akan tersenyum ketika dirinya merasakan sebuah kerinduan atas seseorang.
Mungkin beberapa orang menutupi atau bahkan pura-pura tidak tahu atas sebuah kerinduan yang dirasakannya, karena mungkin bagi dirinya merindukan seseorang yang telah pergi akan membuatnya terlihat bodoh dan akan kembali merasakan kesakitan yang terjadi pada saat kejadian itu menimpa orang tersebut.
Yang semestinya perlu kita lakukan agar tidak merasakan sakitnya sebuah kerinduan atas kepergian seseorang adalah dengan membuka mata, melihat bahwa sejatinya kehidupan akan selalu berganti dari senang menjadi sedih begitupun sebaliknya. Semuanya akan segera berlalu jadi selama apapun dan sepahit apapun yang kita rasakan kita perlu menerima sebuah konsekuensinya.