Slogan "Wong Cilik" yang merupakan salah satu ciri khas dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP menjadi daya tarik penulis untuk dijadikan bahan penelitian. Penulis menghubungkan slogan tersebut dengan Teori Ferdinand de Saussure dalam konsep Semiotika diantaranya tanda/simbol. Tanda/simbol ini meliputi 3 hal yang tidak dapat dipisahkan  yakni Tanda (Sign) yang berupa huruf, bentuk, gerak, dan suara. Tanda dalam hal ini ialah susunan huruf slogan PDIP yakni "Wong Cilik". Kedua, Penanda (Signifer) berupa material bahasa dengan apa yang dikatakan, didengarkan, dan ditulis atau dibaca. Slogan "Wong Cilik" dijadikan sebagai penanda untuk membedakan dengan partai lainnya. Bahwa PDIP memiliki ciri khas tersendiri yang di implementasikan melalui slogan tersebut.
KEMBALI KE ARTIKEL