Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

Gender dalam Pendidikan, Masa Lalu yang Masih Membayangi

19 April 2012   15:10 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:25 24 0

Pernah mendengar atau membaca pernyataan “dibalik suksesnya seorang pria, pasti ada sosok wanita hebat dibelakangnya”? Setujukan anda akan pernyataan tersebut? Sedikit gambaran, wanita merupakan kunci kesuksesan dunia. Tidak akan ada seorang tokoh yang hebat apabila ia tidak lahir dari seorang perempuan. Tetapi mengapa perempuan sendiri tidak mendapat tempat yang sejajar dengan laki-laki dalam kehidupan bermasyarakat di Indonesia ini? Terutama di dalam dunia pendidikan, posisi perempuan dipandang sebagai lapisan kedua yang hanya menjadi pelapis dari kedudukan laki-laki. Walaupun banyak inovasi mengenai peran perempuan seperti emansipasi wanta, tetapi kenyataan dilapangan sampai saat ini masih menunjukkan bahwa kedudukan dan peran perempuan di Indonesia walaupun sudah diupayakan dengan berbagai strategi dan pendekatan belum menunjukkan hasil yang memadai  karena pendekatan pembangunan yang dikembangkan belum mempertimbangkan manfaat yang merata dan adil bagi laki-laki dan perempuan sehingga mengakibatkan terciptanya ketidaksetaraan dan ketidak adilan gender  yang lebih dikenal dengan kesenjangan gender (gender gap) yang akan mengakibatkan pula pada berbagai permasalahan gender. Contohnya saja menurut Data riset Education Watch tahun 2006 menyebutkan bahwa kecenderungan realitas tidak meneruskan sekolah bagi anak- anak dari keluarga miskin makin meningkat persentasenya. Data anak-anak dari keluarga miskin yang jebol sekolah ketika duduk di bangku sekolah dasar meningkat menjadi 24 persen, sedangkan yang tidak melanjutkan ke bangku sekolah menengah pertama menjadi 21,7 persen. Sementara anak-anak usia sekolah dari keluarga miskin yang jebol sekolah ketika memasuki bangku usia sekolah menengah mencapai 18,3 persen, dan yang tidak meneruskan ke jenjang pendidikan sekolah menengah atas dari sekolah menengah pertama mencapai 29,5 persen. Ironisnya, kebanyakan anak- anak usia sekolah dari keluarga miskin yang gagal melanjutkan sekolah dari jenjang SD ke SMP atau dari SMP ke SMA mayoritas (72,3 persen) adalah siswa perempuan.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun