BBM dari seorang teman di jam terakhir saya mengajar di kelas siang tadi berujung pada pilu yang hingga saat ini masih terasa. Di tengah keluarga yang sedang berkumpul menguatkan Emak dan Adik saya, saya menuliskan kisah ini. Pukul 13.30 WIB, Dani, kawan saya BBM saya menanyakan tentang hiruk pikuk yang terjadi di daerah selatan, di dekat tempat tinggal saya, Bumisegoro, Borobudur. Saya bahkan belum mendengar kabar apapun dari siapa pun ketika membaca BBM dari Dani. Seketika dada saya berkecamuk. BBM kedua kemudian mengabarkan bahwa sedang terjadi kebakaran di Sentra Kerajinan dan Makanan Borobudur (kami sebut pasar relokasi) di dalam area PT Taman Wisata Candi Borobudur. Sejurus kemudian berlinang air mata saya, ingat Emak dan Adik yang berjualan di sana, di lapak kayu berukuran 6,25 meter persegi. Tak sabar rasanya menunggu bel pulang berbunyi sepuluh menit lagi.
KEMBALI KE ARTIKEL