Dalam belajar keterampilan motorik, gerakan jasmani, persepsi, konsep dan kaidah, pengetahuan, bahkan sikap, semuanya memegang peranan, namun pengaturan gerakan-gerakan jasmani dan koordinasi antara gerakan pada berbagai anggota badan, memegang peranan utama dan menjadikan jalur belajar ini sebagai suatu proses belajar tersendiri. Oleh karena itu jalur belajar keterampilan motorik bukanlah jalur belajar kemahiran intelektual, belajar sikap atau belajar informasi verval, meskipun mendapat dukungan dari hasil-hasil yang diperoleh dalam belajar bidang-bidang itu.
Sifat khas dari belajar keterampilan motorik adalah latihan, hal ini memegang peranan pokok untuk mendarah-dagingkan ketrampilan yang sedang dipelajari. Tanpa latihan orang tidak mungkin menguasai keterampilannya sampai menjadi milik jasmani, karena berlatih itu membutuhkan waktu. Suatu konsep dapat ditangkap dalam waktu singkat, tapi tidak berlaku dalam keterampilan motorik. Selain latihan, perlu juga dikuasai prosedur gerak-gerik yang harus diikuti dan prosedur koordinasi antara anggota-anggota badan.
Untuk meningkatkan keterampilan motorik terutama motorik halus, anak diarahkan untuk melakukan kegiatan yang memerlukan akurasi. Perlu diperhatikan bahwa untuk meningkatkan keterampilan motorik anak harus dilakukan bertahap. Berikut beberapa contoh tahapan kegiatan yang memerlukan akurasi tinggi.