Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

Teknologi Tepat Guna: Mahasiswa KKN Untag Berdayakan UMKM Desa Tanjungkenongo

19 Januari 2025   19:45 Diperbarui: 19 Januari 2025   19:56 24 0

 Mojokerto -- Dalam rangka mendukung keberlanjutan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Desa Tanjungkenongo, Pacet, Mojokerto, Sub Kelompok 1 KKN Reguler Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya periode 2025 menciptakan alat press minyak berbasis Teknologi Tepat Guna (TTG). Alat ini ditujukan untuk mengatasi kendala pengolahan limbah tepung bekas penggorengan yang selama ini sulit dimanfaatkan.Salah satu anggota Sub Kelompok 1 menjelaskan bahwa ide ini bermula dari pengamatan terhadap proses produksi di UMKM Pastel Mini Bu Anis. "Kami melihat bahwa limbah tepung bekas penggorengan sering terbuang, padahal memiliki potensi besar untuk diolah kembali. Sayangnya, kandungan minyak dalam tepung membuatnya cepat rusak, sehingga memerlukan alat khusus untuk memisahkan minyak secara efisien," ujarnya.

Proses Inovasi dan Desain Alat
Tim memulai inovasi ini dengan melakukan observasi dan diskusi intensif. Setelah memahami kebutuhan UMKM, mereka merancang alat press minyak sederhana namun efektif menggunakan bahan seperti baja hollow, lempengan logam, wiremesh, dan sponge. Alat ini dirancang dengan mekanisme ulir manual untuk memastikan proses pemisahan minyak bisa dilakukan tanpa memerlukan listrik.

"Desain manual dipilih karena lebih cocok untuk kondisi pedesaan dan tidak membebani pengguna dengan biaya operasional tambahan," jelasnya. Ia menambahkan bahwa proses pembuatan alat melibatkan banyak uji coba untuk memastikan hasilnya sesuai dengan kebutuhan pengguna.

Manfaat dan Respons Positif
Penyerahan alat dilakukan pada Jumat, 17 Januari 2025, disertai pelatihan kepada UMKM Bu Anis tentang cara penggunaannya. Dengan alat ini, waktu pemisahan minyak yang sebelumnya membutuhkan satu hari penuh dapat dipersingkat secara signifikan. "Hasilnya jauh lebih cepat, dan minyak yang terpisah pun lebih bersih. Ini sangat membantu kami," ungkap Bu Anis dengan penuh antusias.

Meskipun demikian, anggota tim mengakui bahwa alat ini masih memiliki ruang untuk penyempurnaan. Salah satu fokus perbaikan adalah meningkatkan mekanisme penyaringan agar partikel kecil tidak ikut terbawa dalam hasil akhir.

Dampak dan Harapan
Menurut anggota Sub Kelompok 1, inovasi ini tidak hanya membantu meningkatkan efisiensi kerja UMKM, tetapi juga memberikan dampak positif bagi lingkungan. Dengan alat ini, limbah tepung yang sebelumnya terbuang kini dapat dimanfaatkan sebagai bahan campuran pakan ternak, sementara minyak yang terpisah dapat digunakan kembali untuk kebutuhan lain.

Ia berharap alat ini dapat menjadi solusi yang terus berkembang dan memberikan manfaat yang lebih luas. "Melalui inovasi ini, kami ingin menunjukkan bahwa teknologi tepat guna tidak harus rumit atau mahal untuk memberikan dampak nyata bagi masyarakat," tutupnya.

Pengalaman ini menjadi pelajaran berharga bagi tim, khususnya dalam memahami bagaimana ilmu pengetahuan dapat diterapkan untuk memecahkan masalah di tingkat lokal. "Kami berharap inovasi seperti ini dapat menginspirasi lebih banyak pihak untuk menciptakan solusi yang berdampak nyata bagi masyarakat," pungkasnya.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun