Sebagai seorang fotografer, saya sangat selektif dalam memilih foto mana yang baik untuk saya post-process dan saya publish di web/album Facebook. Saya juga bukan penyuka foto-foto dengan model-model yang berpose dan berekspresi palsu. Bisa diketahui bahwa field kerja saya bukan di fotografi fesyen atau kecantikan. Saya lebih ke arah fotografi jurnalistik, human-interest , dan still life . Untuk still life , saya memang bukan penyuka sesi foto yang memerlukan banyak aturan dari sang fotografer yang mana adalah saya sendiri. Saya lebih suka kalau model foto saya berani berekspresi bebas dan menunjukkan kepribadian lainnya di dalam foto tersebut. Namun, saya juga menyukai pemotretan yang butuh tantangan besar. Tidak, saya tidak sedang membicarakan fotografi alam bebas seperti yang digeluti oleh Riza Marlon (walaupun saya juga mencintai field tersebut). Saya membicarakan angle foto. Benda-benda yang dijadikan model dalam fotografi still life hanyalah benda mati biasa yang bahkan bisa tidak memiliki arti sama sekali jika tidak dimodifikasi. Manusialah yang kreatif. Dengan melakukan fotografi still life , saya banyak belajar dalam mengatur posisi pengambilan foto (atau angle ), komposisi, warna, dan pencahayaan.
Banyak hal yang bisa dieksplor selama menjadi fotografer. Jika Anda adalah orang yang sensitif atau mendetail dalam menangani suatu hal, bisa jadi Anda akan tertarik dengan fotografi still life atau fotografi kecantikan. Jika Anda seperti saya, yang memiliki ketertarikan tinggi dalam hal-hal yang natural dan bebas, mungkin Anda bisa mencoba fotogarfi jurnalistik. Tidak perlu memikirkan untuk masuk ke dalam suatu media massa terlebih dahulu untuk melakukannya. Cukup ambil kamera poket Anda dan bawalah benda itu ke jalanan. Gunakan mata dan pikiran Anda dalam mengambil gambar. Jangan lupakan juga cahaya dan.... awas copet!
Selamat memotret! :)