Masih ingatkahÂ
gamers dengan kejadian beberapa anak SD dan SMP yang adu gulat dengan temannya karena meniru gerakan di Smackdown? Kejadian yang menyebabkan beberapa anak cedera itu menyebabkan banyak orang tua protes dan meminta agar segala hal berbau pertunjukan gulat tersebut dihilangkan, mulai dari acara TV (yang sejatinya ditayangkan cukup larut, pukul 23:00 WIB) sampaiÂ
game bertema serupa. Imbasnya mau tak mau, suka tak suka,Â
video game mendapat satu lagi cap buruk dari orang tua, selain pandangan negatif sebagai penyita waktu belajar anak. SalahÂ
video game kah? Tidak sepenuhnya. KontenÂ
game Smackdown memang banyak mengandung tema kekerasan yang tidak bisa dibantah akan punya pengaruh pada perilaku anak yang memainkannya, tapi sebetulnya setiapÂ
game yang akan dirilis ke pasar harus menjalani proses pemberianÂ
rating terlebih dahulu. Hal serupa juga dilakukan pada film, acara televisi, dan komik. Pernah kan kamu melihat poster film dengan peringatan bahwa film tersebut hanya boleh ditonton orang usia tertentu? Atau juga pada sudut layar TV tiap acara bertuliskan SU (Semua Umur), BO (Bimbingan Orangtua), dan D (Dewasa)?
Lembaga Rating Game Dunia
KEMBALI KE ARTIKEL