Pada masa itu pula Sushi dicap sebagai makanan kalangan bawah, biasa disantap oleh pekerja rendahan atau pesuruh, Sushi dijual di warung-warung kecil pinggir jalan dengan harga yang sangat murah, konsep warung makan sushi yang murah meriah inilah yang dapat dijangkau oleh para pekerja dan disambut dengan antusias. Sushi warung ini disajikan secara casual, para pelanggan berdiri seperti dalam bar dan mereka menjumput potongan Sushi yang disajikan. Sushi sendiri memiliki arti yang istimewa, yaitu panjang umur dan kesuksesan jabatan. Diharapkan agar para pekerja dapat mendapatkan kesuksesan dalam pekerjaan nya kelak.
KEMBALI KE ARTIKEL