Setiap bulan Suro, seluruh masyarakat desa berkumpul di perempatan yang terletak pada sudut desa, satu persatu masyarakat berdatangan, salah satu  warga bernama Sriyah sudah menyiapkan 7 piring bubur beserta ketupat lepet yang diyakini sebagai syarat berjalannya Baritan, warga yang lain juga datang ke tempat dengan membawa kerupuk, masing-masing warga duduk melingkar atau berhadap-hadapan dan ditengahnya terdapat makanan yang sudah mereka bawa.Â