Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Sosbud

Memahami Apartheid: Sejarah, Dampak dan Perjuangan untuk Kesetaraan di Afrika Selatan

1 Mei 2023   11:38 Diperbarui: 1 Mei 2023   11:41 155 1
Istilah Apartheid mengandung arti pemisah, yang artinya pemisah orang-orang Belanda kulit puith dengan penduduk asli Afrika yang mana didominasi oleh kulit hitam. Apartheid ialah pertama kali digunakan oleh masyarakat keturunan Belanda yang lahir di Afrika Selatan. Istilah apartheid kemudian berkembang menjadi kebijakan politik. Apartheid, yang menjadi kebijakan resmi pemerintah Afrika Selatan, terdiri dari program dan peraturan yang ditujukan untuk menjaga segregasi rasial. Secara struktural, apartheid adalah kebijakan mempertahankan keunggulan minoritas kulit putih atas mayoritas non-kulit putih melalui pengaturan komunal di bidang sosial, ekonomi, politik, militer, dan budaya. Kebijakan itu secara resmi diberlakukan pada tahun 1948. Diskriminasi rasial tentu saja merupakan masalah yang sangat besar dan paling umum. Diskriminasi rasial ada dan dialami oleh masyarakat Afrika Selatan yang dikenal dengan istilah "apartheid" yang secara formal diberlakukan oleh pemerintah pada tahun 1948. Hal ini bermula ketika diadakan pemilihan umum pada tahun 1948 yang hanya diikuti oleh warga kulit putih. Partai Nasional mengembangkan strategi untuk melindungi sistem ekonomi dan sosial negara di tengah supremasi kulit putih dan diskriminasi rasial.
 Partisipasi aktif dalam kehidupan politik dilarang bagi orang non kulit putih. Mereka juga dibatasi dalam kesempatan kerja dan ditolak haknya untuk bepergian dengan bebas. Sebaliknya, orang kulit putih memiliki hak untuk mengontrol pemerintahan, termasuk urusan militer dan kepolisian. Baik secara nasional maupun internasional, penekanan berbagai pihak terhadap penghapusan apartheid tidak menghalangi pemerintah untuk segera mengambil langkah penghapusan kebijakan tersebut, misalnya pada masa pemerintahan Pieter Willliem Botha yang berkuasa dari tahun 1984 hingga 1989. Menanggapi tekanan dari Ini pemerintah Botha menerapkan reformasi terbatas. Reformasi terbatas ini diterapkan dalam konsep pemerintahan multiras, tetapi segregasi ras tetap ada. Pada dasarnya disebutkan bahwa ada 3 ras di Afrika Selatan yaitu kulit putih, Asia dan kelompok kulit berwarna lainnya yang bukan bagian dari masyarakat kulit hitam. peran Nelson Mandela dalam kepemimpinan untuk mengubah perekonomian Afrika Selatan dalam gerakannya melawan politik Apartheid. Menurut Robert K. Greenleaf Servant Leadership adalah :
The servant-leader is servant first. It begins with the natural feeling that one wants to serve. Then conscious choice brings one to aspire to lead. The best test is: do those served grow as persons; do they, while being served, be come healthier, wiser, freer, more autonomous, more likely themselves to be come servants? And, what is the effect on the least privileged in society? Will they benefit, or at least not be further deprived? (Greenleaf 2002)

Pemerintahan Nelson Mandela (1994-1999) memiliki beeberapak kebijakan yang bertjuan antara lain yaitu untuk meningkatkan perekonomian masyarakat Afrika Selatan, seperti yang terjadi sebelumnya terdapat kesenjangan dan ketimpangan pendapatan yang signifikan. kebijakan yang dilakukan Mandela adalah semacam usaha untuk menyatukan dua kelas yang berbeda, yaitu kulit putih dan kulit hitam. Mandela memiliki pengaruh besar di Afrika Selatan dalam kepemimpinannya. Kebijakan apartheid yang diterapkan di Afrika Selatan memicu reaksi dan kritik keras di dalam dan luar negeri. Lahirlah organisasi ANC (African National Congress), yang mengecam penerapan rezim apartheid. ANC didirikan pada 8 Januari 1912 dengan misi membela hak asasi manusia dan mempromosikan keadilan melawan rezim yang menindas.

Daftar Pustaka
Rahardian, A. Prayoga, E. H. dkk. (2017). Dinamika Politik Ekonomi Afrika Selatan Sebelum dan Sesudah Apartheid. Jurnal: Universitas Nasional.
Pradipta, C. A. (2014). Peran Nelson Mandela dalam Gerakan Anti-Apartheid di Afrika Selatan 1994-1999. . nj
Rohman, A. F. (2022). Kontribusi Muslim Minoritas dalam Menggulingkan Rezim Apartheid di Afrika Selatan (1948-1994). Jurnal: Sejarah Islam. Vol, 1. No, 2.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun