Saya pertama kali (dan sayangnya sekaligus terakhir kali) bertemu dengan Tinton Suprapto lebih dari tujuh tahun lalu. Sehari setelah peringatan Hari Pahlawan 10 November 2008 saya menyambangi beliau di ruang kerjanya, di kawasan Sirkuit Sentul. Saya yang saat itu masih bekerja untuk Harian Merdeka ditugaskan oleh redaktur untuk membuat profil tokoh otomotif nasional itu.
KEMBALI KE ARTIKEL