Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik Pilihan

RESENSI FILM DAN ULASAN KRITIS "SURAT DARI PRAHA"

4 Februari 2016   12:06 Diperbarui: 4 Februari 2016   14:15 1432 3
Pramoedya Ananta Toer dalam salah satu novel triloginya yang berjudul Bumi Manusia mengungkapkan kegelisahan psikologis salah satu tokoh dalam cerita yaitu Annelies anak Robert Mellema dan Nyai Ontosoroh berupa keterperangkapan jatidiri apakah dirinya sebagai anak pribumi atau anak Belanda akibat hukum kolonial yang hanya menetapkan status anak hasil perkawinan antara seorang Belanda dan seorang Nyai hanya diaku sebagai anak dari seorang ayah namun menolak status kewargaan ibunya sebagaimana tersurat dari nukilan pernyataan Nyai Ontosoroh kepada Annelies, “Sejak pengakuan itu kalian menurut hukum, hanya anak dari Tuan Mellema. Menurut hukum Ann, hukum Belanda di sini, jangan kau keliru. Kau tetap anakku. Pada wak tu itu baru aku tahu betapa jahatnya hukum. Kalian mendapatkan seorang ayah tapi kehilangan ibu" (Bumi Manusia, 2011:136). Sebagaimana pula diungkapkan dalam hati Minke kekasih Annelies, “Dia bukan majikan biar hidup sekamar dengan tuannya. Dia tidak termasuk golongan anak yang dilahirkannya sendiri. Dia bukan Totok, bukan Indo dan dapat dikatakan bukan Pribumi lagi. Dia adalah gunung rahasia” (Bumi Manusia, 2011:431).

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun