Setiap Pagi, aroma nasi yang harum menyebar, tetapi di balik kelezatan itu, seorang pedagang kecil berjuang melawan bayang-bayang pungutan liar yang mengancam kelangsungan hidupnya. Dalam wawancara ini, mengungkapkan pengalaman pahitnya terkait pungutan liar (pungli) yang sering dia hadapi, terutama dalam kondisi ekonomi yang sulit saat ini. Dengan semangat, dia menceritakan bagaimana dia memulai usaha ini beberapa tahun yang lalu, bermodalkan resep turun temurun dari keluarganya. Setiap pagi, dia bangun lebih awal untuk memasak nasi kuning yang harum dan menggugah selera, berharap bisa menjualnya sebelum siang. Namun, di balik senyumnya yang ramah, tersimpan cerita pahit tentang pungutan liar yang sering beliau hadapi.Â
KEMBALI KE ARTIKEL