Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Sosbud

Kritik terhadap Perspektif English School: Apakah Hukum dan Moral Memadai untuk Memahami Hubungan Internasional?

29 September 2024   15:16 Diperbarui: 29 September 2024   15:20 22 0
Teori English School dalam hubungan internasional muncul pada tahun 1970an, lahir dari pemikir seperti Hedley Bull dan Martin Wight. Menurut English School, masyarakat internasional diartikan sebagai sekelompok negara (atau komunitas politik independen) yang berinteraksi dan mengakui adanya  kepentingan berbeda dalam masyarakat. Mereka berpendapat bahwa meskipun sistem internasional dianggap anarkis karena kurangnya otoritas pusat, negara dapat menetapkan norma dan lembaga yang mendukung stabilitas dan keamanan komunitas internasional. English School menggambarkan anarki dalam hubungan internasional sebagai tidak adanya otoritas pusat untuk mengatur atau menegakkan hukum antar negara. Contoh implementasi dari teori English School yang ada salah satunya perjanjian internasional Konvensi Jenewa yang menunjukkan bagaimana negara-negara berkomitmen pada norma-norma kemanusiaan meskipun ada potensi konflik.
    Meskipun English School telah memberikan kontribusi penting dalam studi hubungan internasional, teori tentu saja masih memiliki kekurangan dan kelemahannya tersendiri, maka dari itu kita harus tetap memperhatikan kelemahan dan kekurangan dari teori ini. Teori ini sering dianggap terlalu berfokus pada perspektif negara-negara Barat, termasuk memahami kompleksitas interaksi global, mengabaikan peran negara-negara non-Barat dan aktor-aktor non-negara dalam sistem hubungan internasional, seperti perusahaan multinasional dan organisasi internasional. Metodologi yang digunakan juga dianggap terlalu abstrak dan bergantung pada pemikiran filosofis yang tidak selalu relevan dalam menjelaskan dinamika hubungan antar negara terkait dengan kenyataan yang tidak ada tentu saja benar, seperti teori hukum dan filsafat moral, yang tidak memiliki hubungan langsung dengan apa yang ada dalam hubungan internasional.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun