Silahkan isi sesuai dengan pikiran teman2.
Sudah?? Simpan jawaban tersebut :D
Bicara tentang komplit berarti bicara tentang hal yang "penuh", tanpa kekosongan.
Jika sesuatu belum penuh berarti masih ada yang kosong.
Itu berarti masih ada yang kurang, isnt it??
Kalo masih ada yang kurang berarti belum cukup. Seperti kita waktu mau beli sesuatu,
kalo uangnya kurang berarti belum cukup buat beli sesuatu yang kita inginkan.
Begitu juga hidup, kalo belum komplit berarti masih ada yang kurang.
Bagaimana jika hidup kita belum komplit??
Yah berarti belum cukup untuk bisa merasakan kebahagiaan dan ketenangan hidup yang seutuhnya.
Lalu?? Gimana caranya biar hidup kita komplit??
Aku yakin semua teman2 tahu caranya, yup : berusaha.
Nah, banyak orang yang mengusahakan sesuatu "to make her/his life complete", lalu sesuatu tersebut berhasil dicapai. Tapi yang membuat orang itu bingung, ternyata setelah usaha tersebut dicapai, dia gagal mendapati hidupnya komplit. Why???
Because, we need to learn and then understand that LIFE is not a Math Formula.
Yang kita pikir X+Y-Z=1 atau (5X-1Y+3Z)/2=1
NO.. Bukan begitu hidup itu..
Tapi begini,
{L = 1} if and 'just' if {G give P [1] }
dimana :
L = Life
G = God
P = People
1 = Complete
Yup, Hidup kita akan komplit, akan penuh, akan seutuhnya bahagia dan tenang, jika dan jika Allah/Tuhan memberi kita 'Perasaan KOMPLIT' tersebut.
Apapun yang berhasil kita capai, tidak menjamin apapun untuk membuat kita, manusia bahagia dan 'komplit', tanpa Ia memberi perasaan tersebut.
Dan perasaan itu yang sering manusia sebut : SYUKUR
*Syukur = sebuah rasa yang dikira manusia berasal dari manusia terhadap Tuhannya, padahal syukur itu pemberian Allah Ya Syakur untuk orang-orang yang berusaha bersyukur dan berterimakasih kepadaNya.
*Syukur = sebuah kata yang sering diucapkan tapi sulit untuk diuraikan, karena ternyata kita bisa tetap merasa komplit (diberi rasa syukur) walaupun sedang dalam mengusahakan keinginan2 kita sebagai manusia. Yah, sesuatu yang kita pikir tidak nalar ternyata bukan berarti tidak logis, tapi lebih kepada pengetahuan kita yang terbatas tentang ilmuNya.
NB : tidak bermaksud mengajari untuk tidak berusaha. Yang berusaha maksimal dan berhasil mencapai impian saja belum tentu komplit hidupnya, apalagi yang santai-santai plus malas-malasan berusaha, tukar saja hidupnya sama sandal jepit (eh, sandal jepit kan berguna duh apa donk??).