Dalam sistem demokrasi, pemimpin publik memegang peran strategis dalam menentukan arah kebijakan negara. Namun, tidak jarang kita menemukan pemimpin yang memiliki intelektualitas tinggi tetapi gagal menjaga integritas moralnya. Hal ini menimbulkan pertanyaan mendasar: apakah seleksi pemimpin selama ini lebih menekankan pada kemampuan intelektual daripada moralitas?
KEMBALI KE ARTIKEL