Mazhab kapitalis neoklasik adalah salah satu cabang pemikiran ekonomi yang mendominasi sejak akhir abad ke-19 hingga saat ini. Ini berfokus pada konsep pasar bebas, keseimbangan umum, dan utilitas individu sebagai dasar dari perilaku ekonomi. Pemikir-pemikir utama dalam mazhab ini, seperti Alfred Marshall, Leon Walras, dan Vilfredo Pareto, memberikan kontribusi besar dalam mengembangkan teori-teori yang berfokus pada efisiensi alokasi sumber daya melalui mekanisme pasar. Meskipun mazhab ini sangat berpengaruh, ia juga mendapat kritik tajam dari berbagai sudut pandang, baik dari perspektif teori ekonomi alternatif maupun dari data empiris yang menunjukkan kelemahan dalam penerapan konsep-konsep neoklasik dalam dunia nyata. Salah satu kritik utama terhadap mazhab neoklasik adalah asumsi bahwa individu bertindak secara rasional dan selalu memaksimalkan utilitas mereka. Menurut teori neoklasik, konsumen dan produsen dianggap memiliki informasi sempurna dan selalu membuat keputusan yang optimal. Namun, realitas menunjukkan bahwa individu sering membuat keputusan yang dipengaruhi oleh keterbatasan informasi, bias kognitif, dan emosi. Penelitian dalam bidang ekonomi perilaku, seperti yang dilakukan oleh Daniel Kahneman dan Amos Tversky, menunjukkan bahwa manusia tidak selalu rasional dalam pengambilan keputusan. Kahneman, dalam karyanya yang memenangkan Nobel Ekonomi, menegaskan bahwa bias seperti "anchoring" dan "framing" memengaruhi cara individu membuat keputusan ekonomi, yang bertentangan dengan asumsi neoklasik tentang rasionalitas sempurna.
KEMBALI KE ARTIKEL