Salah satunya adalah dengan menerapkan pembelajaran dalam jaringan atau yang disingkat daring bagi siswa. Kebijakan pemberlakuan pembelajaran daring juga diterapkan di SD Negeri 1 Pangkalanbaru. Pembelajaran daring adalah kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan berbagai platform online, seperti WhatsApp, Zoom, dan Google Classroom.
Perubahan proses pembelajaran langsung atau tatap muka menjadi pembelajaran daring tentunya menimbulkan berbagai hambatan dan tantangan tersendiri. Hambatan-hambatan tersebut diantaranya adalah tidak tersedianya kuota internet yang mencukupi yang dapat digunakan oleh siswa untuk melakukan pembelajaran daring, kurangnya dukungan dari orang tua terhadap pembelajaran daring, tidak semua siswa dan orang tua mampu untuk membeli smartphone dan kuota untuk belajar, dan kurangnya semangat belajar siswa secara daring. Hambatan-hambatan ini tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi Guru yang mengajar, khususnya bagi Guru yang mengajar di SD Negeri 1 Pangkalanbaru.
Para Guru yang mengajar di SD Negeri 1 Pangkalanbaru juga dituntut harus mampu menggunakan berbagai platform yang mendukung pembelajaran daring. Namun, yang menjadi permasalahan utama adalah kurangnya kecakapan beberapa Guru dalam menggunakan teknologi yang ada dan tersedia, sehingga pembelajaran pun dirasa kurang berjalan dengan efektif. Untuk itu, agar pembelajaran dapat berlangsung dengan baik dan efektif, Guru-Guru harus mampu dan kreatif dalam mencari berbagai media dan aplikasi yang dapat digunakan untuk menunjang pembelajaran daring.