Seperti udara yang mengalun, wajah sendumu memenuhi ruang mataku. Di setiap jeda, aku menemukan wajahmu dengan rindu yang begitu tebal. Apa yang kau cari di celah-celah itu? Sementara langit telah kehilangan jingganya dan rembulan telah memutuskan untuk bersandar sejenak di bahu malam, maukah kau menemaniku pergi?