- Mengeluhlah, tapi jangan menyerah
Mengeluh itu bukankah manusiawi ? Tidak ada seorangpun yang tidak pernah mengeluh di dunia ini. Jadi mengeluh sewajarnya dan pastikan kamu mengeluh pada orang yang benar-benar kamu percayai, dan tentunya akan lebih baik jika kamu hanya mengeluh pada Sang Maha Pencipta. Pastikan ketika kamu selesai mengeluh, kamu harus tetap bertahan dan tidak untuk menyerah.
- Selalu ingat kamu adalah dunia anakmu
Seringkali ketika kita lelah menghadapi banyak realita kehidupan yang terkadang tidak sejalan dengan ekspektasi kita, anaklah yang menjadi penguat dan penghilang lelah. Mungkin beberapa tingkahnya membuat kita kesal, emosi dan lelah tapi pahami mereka bukanlah orang dewasa dengan bentuk mini tapi memang karena mereka masih kecil yang belum memahami hukum sebab akibat. Sudah sewajarnya jika mereka menimbulkan kondisi yang membuat kita tidak nyaman. Tapi, percayalah kamu adalah poros hidupnya, tanpa kamu mereka tidak lagi memiliki dunia.
- Luangkan waktu untuk diri sendiri
Mengurus rumah tangga, suami, anak dan orang tua mungkin menjadi aktivitas yang sangat melelahkan apalagi jika kamu juga berstatus menjadi perempuan berkarir. Namun, perlu kamu ingat apa yang kamu lakukan semuanya memiliki batas. Pahami kelelahanmu, sejenak menepikan diri dari kesibukan adalah pilihan yang tepat. Mungkin kamu perlu merawat diri, membeli barang keinginanmu, membeli makanan kesukaanmu, dan melakukan apapun yang kamu suka. Ingat, lakukan itu semua dalam bentuk self reward karena kamu pantas mendapatkannya setelah kerja kerasmu selama ini.
- Bersyukur
Kelelahan yang tidak berkesudahan mungkin membuatmu sedikit tertekan dan ingin melarikan diri dari kenyataan. Tapi, coba pikir kembali ada berapa banyak orang yang ingin ada di posisimu. Mereka bermimpi menjadi orang tua, namun belum diwujudkan. Mereka yang memiliki harta kekayaan berlimpah namun tidak memiliki kesempatan untuk merawat orang tuanya. Banyak orang pula yang memimpikan untuk bisa memiliki anak, merawat orang tua namun harus menahan keinginannya karena mereka belum memiliki pasangan dan ekonomi yang cukup. Semua itu diberikan oleh Tuhan karena kita dianggap sebagai orang yang tepat untuk menerima amanah ini. Jadi apakah bersyukur masih terasa sulit untuk dilakukan ?
- Bentuk mindset, bahwa di dunia ini tidak ada orang yang baik-baik saja
Percayalah, sesukses apapun seorang artis, sekaya apapun pebisnis, dan bahkan secantik apapun sosialita tetaplah mereka memiliki kehidupan yang tidak sempurna. Mungkin ada yang kaya, tapi tidak bisa memiliki anak. Ada yang cantik dan memiliki anak tapi mereka miskin. Ada yang kaya dan memiliki anak tapi mereka dibully karena memiliki wajah yang buruk. Jika diruntut jauh, maka akan kamu sadari bahwa hidup ini tidak ada yang sempurna. Tidak ada manusia yang menjalani kehidupan denagan baik-baik saja, semua orang memiliki masalah, dan semua orang sedang berjuang untuk menjadi yang lebih baik. Untuk apa menanamkan iri dan kebiasaan yang selalu membanding-bandingkan kehidupanmu dengan orang lain ? It's just useless thing, right?