Sebelum kita memutuskan untuk menikah, ada 7 hal yang harus didiskusikan dengan calon suami/istri kita, yaitu:
- Apa cita-cita atau visi pribadi dari masing-masing, apakah bisa saling mendukung? Jika menikah, apakah membutuhkan pengorbanan salah satu pihak untuk dapat mendukung pasangannya?
- Apa harapan masing-masing tentang keturunan? Berapa anak yang diinginkan? Kapan ingin punya anak?
- Bagaimana kebiasaan dan budaya yang dimiliki oleh keluarga masing-masing? Bagaimana pandangan orang tua tentang anak, suami/istri dan harapan mereka bagi pasangan kita?
- Apa yang diharapkan dari pasangannya setelah menikah? Apa pandangannya tentang ibu yang berkariersetelah punya anak? Siapakah yang bertanggung jawab untuk rumah tangga dan mengurus anak?
- Masa lalu. Anda berdua secara bertahap perlu membuka diri dengan histori Anda sendiri. Jika Anda memang mau menikahinya, ia harus menerima seluruh diri Anda apa adanya, apa pun yang telah terjadi. Demikian juga sebaliknya. Untuk penjelasan lengkapnya silakan membaca artikel berikut:Â Perlukah Kita Mempedulikan Keperawanan dan Kisah Masa Lalu Pasangan kita?
- Khususnya yang beda agama, atau aliran: diskusikan tentang bagaimana pandangan masing-masing mengenai nilai-nilai dan inti ajaran masing-masing agar dapat saling memahami dan menghormati. Apakah akan ada pindah agama atau aliran? Dan dengan agama apa mendidik anak nantinya? Apakah menemukan cara untuk sepakat untuk tidak sepakat dengan ajaran masing-masing? Ini juga berlaku bagi pasangan yang seagama dan sealiran tapi beda ketaatan (yang satu sangat taat yang lainnya tidak taat misalnya).
- Bagaimana pengelolaan keuangan yang diinginkan? Apakah dipool dalam satu kantung, ataukah menganut uang masing-masing untuk diri masing-masing? Apakah akan ada perjanjian pra-nikah?
KEMBALI KE ARTIKEL