Teodisi merupakan salah satu cabang penting dalam filsafat agama yang berusaha menjelaskan keberadaan kejahatan di dunia ini meskipun adanya keyakinan terhadap Tuhan yang maha baik dan maha kuasa. Pertanyaan mendasar yang diajukan oleh teodisi adalah bagaimana mungkin kejahatan dan penderitaan bisa eksis dalam ciptaan yang diyakini sempurna dan penuh kasih. Diskursus ini menjadi relevan karena menyentuh aspek fundamental mengenai hubungan antara manusia, moralitas, dan konsep ketuhanan.Dalam konteks teodisi, kejahatan tidak hanya dipandang sebagai fenomena fisik atau sosial, tetapi juga sebagai tantangan filosofis dan teologis yang mendalam. Pemikiran teodisi berupaya untuk memahami sifat kejahatan, asal-usulnya, serta dampaknya terhadap pandangan manusia tentang kehidupan dan eksistensi. Pemahaman tentang kejahatan dalam teodisi juga berkaitan erat dengan konsep kebebasan manusia dan tanggung jawab moral. Tulisan ini akan membahas secara mendalam tentang diskursus kejahatan dalam pemikiran teodisi, mulai dari definisi teodisi, argumen-argumen utama yang diajukan untuk menjelaskan keberadaan kejahatan, hingga kritik-kritik yang diajukan terhadap pendekatan teodisi. Selain itu, tulisan ini juga akan mengkaji relevansi teodisi dalam konteks modern dan bagaimana pandangan teodisi dapat membantu manusia dalam menghadapi tantangan moral dan eksistensial di era kontemporer.
KEMBALI KE ARTIKEL