Tahun ini adalah untuk kedua kalinya kami ikut menikmati semarak Lebaran di kampung K. Pada suatu sore sehari sebelum Lebaran, pintu rumah kami diketuk oleh seseorang. Saya bergegas ke depan dengan setengah berlari untuk membuka pintu. Ternyata tetangga kami, Ibu A, yang datang sambil mengulurkan dua pucuk amplop putih tertutup.