Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Sosbud

Lestarikan lingkungan! Mahasiswa KKN Tim II Undip Berikan Edukasi Pemilahan dan Pengolahan Sampah

13 Agustus 2023   13:33 Diperbarui: 13 Agustus 2023   13:49 83 0

Mentosari, Batang (27/7/2023) – Sampah merupakan permasalahan yang sangat pelik untuk diselesaikan di Desa Mentosari. Sejumlah warganya saat ini masih kedapatan membuang sampah organik dan anorganik secara sembarangan. Sampah yang dibuang di Tempat Pembuangan Sementara (TPS) tidak dipisahkan antara sampah organik dan anorganik. Tercampurnya sejumlah jenis sampah ini mengakibatkan sulitnya proses pemilahan sampah dan akan menambah beban di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Lokasi TPS di Desa Mentosari bahkan saat ini sudah memprihatinkan karena jadwal pengambilan sampah yang terus terlambat hingga beberapa bulan. Akibatnya sampah di TPS menjadi menggunung dan menimbulkan bau yang tidak sedap. Mengingat lokasi TPS yang berdekatan dengan daerah permukiman warga dan sungai, tentunya kondisi ini cukup menggangu aktivitas dan kesehatan warga serta ekosistem air, darat, ataupun udara disekitar TPS. Selain itu, sampah yang tertimbun di TPS ini akan terurai menjadi gas metana yang akan menyebabkan efek rumah kaca yang akan berimbas pada pemanasan global dan perubahan iklim dunia.


Melihat kondisi permasalahan yang ada, Mahasiswa KKN Tim II Undip 2023, melaksanakan program kerja multidispilin berupa sosialisasi mengenai Pemberdayaan Masyarakat Melalui Upaya Pemilahan dan Pengolahan Sampah di Desa Mentosari, Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang. Kegiatan ini dilakukan sebagai upaya untuk mengurangi jumlah sampah organik dan anorganik yang dibuang sembarangan ayaupun tertimbun di TPS. Pelaksanaan program kerja ini dihadiri oleh perwakilan anggota Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dan Kelompok Tani Joyolono. Kegiatan ini dilakukan dengan memberikan edukasi terkait definisi pemilahan dan pengolahan sampah, klasifikasi jenis sampah, dampak sampah bagi ekosistem dan kesehatan, konsep 8R, dan pemanfaatan atau pengolahan sampah. Setelah itu dilanjutkan dengan pemaparan materi dan demonstrasi pengolahan sampah menjadi ecoenzyme, perbanyakan larutan effective microorganism 4 (EM4), dan ecobrick.

Ecoenzyme adalah cairan kaya manfaat yang dihasilkan melalui proses fermentasi dari campuran sisa sampah organik rumah tangga yang multifungsi karena fungsinya yang sangatlah banyak, diantaranya yaitu melestarikan lingkungan, pupuk alami untuk tanaman, pestisida alami, cairan pembersih toilet, kompor dan areal dapur yang terkena minyak. Larutan EM4 adalah larutan yang mengandung banyak bakteri menguntungkan yang diperlukan dalam bidang pertanian. Sedangkan ecobrick atau bata ramah lingkungan yang merupakan bentuk pengelolaan sampah plastik untuk mengurangi jumlah sampah plastik dengan cara memasukan plastik ke dalam botol plastik bekas yang dipadatkan menggunakan tongkat kayu sehingga menghasilkan kerapatan dan kepadatan yang diinginkan. Ecobrick ini sangat bermanfaat karena dapat mengurangi jumlah sampah plastik yang terus diproduksi setiap hari dan dapat dirangkai menjadi barang-barang berguna lain, seperti kursi, meja, dan sebagainya. Produk-produk hasil dari pengolahan sampah tersebut memiliki potensi yang besar pula untuk diperjualbelikan kepada masyarakat luas sehingga akan memiliki nilai ekonomis. Dalam proses perdagangan tersebut tentu saja membutuhkan proses pemasaran yang baik pula untuk bisa mendapatkan hasil jual yang maksimal. Oleh karena itu, pada program kerja ini Mahasiswa KKN Tim II Undip juga melakukan sosialisasi terkait pemasaran produk pengolahan sampah yang mencakup penjelasan pemasaran, tips-tips pemasaran, dan juga manfaat dari pemasaran itu sendiri. Sosialisasi pemasaran ini dilakukan agar masyarakat dapat memanfaatkan sampah menjadi suatu produk jadi yang memiliki nilai ekonomis sampai di tangan pelanggan melalui proses pemasaran.

Para hadirin merasa sangat antusias dan tertarik saat diberikan edukasi mengenai pemilahan dan pengolahan sampah menjadi produk-produk yang bermanfaat. Ibu-ibu PKK dan anggota Kelompok Tani juga menganggap bahan-bahan pembuatan produk-produk tersebut sangat sederhana dan mudah didapatkan bahan-bahanya, bahkan hanya dengan menggunakan sampah seperti sisa sayuran, kulit buah, dan sampah plastik yang biasanya hanya dibuang begitu saja karena sudah dianggap tidak memiliki manfaat lagi. Namun, ternyata sampah ini masih memiliki nilai yang dapat dikembangkan lebih lanjut menjadi Eco Enzyme yang merupakan cairan multifungsi, larutan EM4, dan ecobrick. Pada akhir penyampaian materi, sejumlah hadirin juga sangat aktif memberikan pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang diberikan. Melalui program ini, diharapkan masyarakat di Desa Mentosari terinspirasi untuk melakukan pemilahan dan pengolahan sampah organik ataupun anorganik untuk mengurangi volume sampah yang mencemari lingkungan dan timbunan sampah di TPS dengan diolah menjadi produk eco enzim, larutan EM4, dan ecobrick dengan bahan yang sangat mudah didapatkan, murah, cara pembuatan yang sederhana serta manfaatnya yang sangat besar.

Penulis: Tim II KKN Universitas Diponegoro

DPL: Rismiyati, B. Eng, M.Cs.

Lokasi KKN: Desa Mentosari, Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang, Jawa Tengah

KKN TIM II UNIVERSITAS DIPONEGORO TAHUN 2023

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun