Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jakarta dan Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), dalam membangun komunikasi politik seperti menarik dua garis sejajar yang ujungnya tidak pernah bertemu sampai saat ini. Menarik garis sejajar seperti itu pada dasarnya mengingkari hakikat politik yaitu seni mencari kemungkinan-kemungkinan alternatif. Sebab itu, politik dipahami sebagai usaha kompromi demi kepentingan rakyat diatas segala-galanya.