Di era globalisasi yang semakin maju, tantangan pembangunan berkelanjutan menjadi salah satu isu utama yang dihadapi oleh negara-negara di seluruh dunia. Kesepakatan internasional, seperti Sustainable Development Goals (SDGs) yang ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa, menekankan pentingnya kolaborasi antara berbagai sektor untuk mencapai tujuan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan. Dalam konteks ini, Corporate Social Responsibility (CSR) muncul sebagai salah satu instrumen penting yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk berkontribusi terhadap pembangunan masyarakat dan lingkungan di sekitarnya. CSR tidak hanya sekadar kewajiban moral bagi perusahaan, tetapi juga telah menjadi bagian integral dari strategi bisnis yang berorientasi pada keberlanjutan.Namun, meskipun banyak perusahaan telah mengimplementasikan program CSR, tantangan dalam kolaborasi antara sektor publik dan swasta masih ada. Banyak perusahaan yang belum sepenuhnya memahami bagaimana mengintegrasikan kebijakan CSR mereka dengan kebijakan publik yang ada. Selain itu, kurangnya koordinasi antara pemerintah dan sektor swasta sering kali mengakibatkan program-program CSR yang tidak efektif atau tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat lokal. Oleh karena itu, penting untuk menganalisis bagaimana kebijakan publik dapat disinergikan dengan program CSR untuk menciptakan dampak positif yang lebih besar dalam pembangunan berkelanjutan.Â
KEMBALI KE ARTIKEL