Drama sengketa Polri dan KPK masih saja berlangsung panas. Ada sesuatu yang kompleks dari permasalahan yang terlihat. Antara semangat memberantas korupsi dan egoisme pada korp. Dari ‘prolog” yang terkesan malu malu sekarang semakin kentara dengan action langsung antara kedua belah pihak. KPK yang berani menggeruduk markas besar dan memburu jendral Polri, polri pun membalas dengan menarik anggotanya yang diperbantukan kepada KPK. Dengan alasan formal bahwa masa tugasnya sudah selesai, Polri dinilai oleh publik itu sebagai alibi yang terlalu kentara. Alasan yang direka reka. Kaejadian tersebut ternyata semakin dukungan publik ke KPK. Dan KPK pun tidak pantang mundur dalam menangani kasuk simulator SIM. Setelah beberapa saat Polri terkesan diam dan hanya melakukan pernyataan formal. Polri membuat gebrakan yang mengagetkan. Bila sebelumnya KPK menusuk langsung ke jantung Polri dengan memburu Jendralnya, maka Polri melakukan tindakan serupa, yaitu menikam langsung ke ulu hati KPK, dengan menggelandang penyidiknya yaitu Kompol Novel Baswedan , anggota Polri yang sudah menjadi penyidik tetap KPK.