Mohon tunggu...
KOMENTAR
Travel Story

Bangkok Dangerous

11 Februari 2012   16:00 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:46 3747 1

Saya merasa berutang karena sebelum liburan ke Bangkok kemaren saya melahap semua tips tentang Bangkok yang ada di Kompasiana. Jadi sebagai balasannya minimal saya tulis juga hasil perjalanan saya disini. Semoga bisa jadi masukan bagi kompasianer lainnya yang juga mau ke Bangkok.

Peserta Trip : saya + istri (anak kami tinggal bareng eyang krn harus sekolah)

Waktu : 5-7 Feb 2012 (3 hari 2 malam)

Hari I

Dengan tiket murah Air Asia yg saya beli setahun sebelumnya, kami berangkat dr Sukarno Hatta Terminal 3 yang bagus & lebih manusiawi dibanding terminal lainnya. Flight jam setengah 5 sore & mendarat di Suvarnabhumi jam 8 malam lebih (3 ½ jam adalah waktu yang lama & membosankan... menyesal tidak bawa Ipad). Kesan tentang airport Bangkok? WOWW....ini baru airport internasional!!! Buaguss buanget....diukur dari level apapun!!Dari airport, saya mencoba airport link yang baru menuju kota Bangkok. Untuk mencarinya harus ke bagian basement airport. Kereta super cepat ini menghubungkan Suvarnabhumi ke stasiun Makassan dengan biaya 90 baht/orang. Tiba di Makassan sekitar jam setengah sepuluh, kami baru sambung dengan taxi ke hotel. Sebelumnya cari taxi harus jalan lumayan jauh ke arah jalan raya karena stasiun sudah sepi tidak ada taxi yang nongkrong. Untung langsung dapet taxi argo, ke hotel di area Sukhumvit biaya 60 baht.

Melalui internet, kami pilih Hotel Legacy Express & kesimpulannya : highly recommended! Untuk harga & lokasinya sangat pas. Total biaya 2 malam 3000 baht. Tips : saya booking hotel ini langsung via website hotelnya karena ternyata lebih murah dibanding via Agoda dll. Setelah meletakkan koper di kamar, kami langsung jalan & cari makan di sepanjang Sukhumvit. Mie pangsit & sup tomyam pinggir jalan langsung membuktikan bahwa makanan Thailand memang the best!!!

Hari II

Dari promonya di internet, hotel kami memberikan tur gratis setengah hari. Pilihannya antara ke istana, candi2, atau kanal. Kami pilih ke istana dulu....lumayan.... gratis. Kami dibawa naik bis kecil full-AC yang sangat nyaman bersama 5 turis bule lainnya. Ditemani guide, kami sampai ke lokasi dalam waktu setengah jam. Walaupun di hari biasa dan bukan peak season liburan, area Grand Palace sangat ramai dipadati turis lokal & interlokal. Tiket masuk istana 400 baht tidak termasuk dalam paket tur gratis....jadi harus bayar sendiri. Masuk langsung foto-foto sambil terpukau mengagumi desain bangunan Thai yang penuh dengan detil-detil cantik. Keasikan foto ternyata tidak sadar waktu berkumpul kembali dengan guide sudah terlewat. Tadinya sempat berkeinginan untuk lepas dari grup dan lanjut sendiri ke 2 candi utama Wat Pho & Wat Arun, tapi karena hari sangat panas terik.... saya & istri memilih untuk ngadem dulu ikutan bis tur lagi dan akhirnya memilih mampir ke Maddame Tussaud di Siam Discovery karena ternyata dapat harga diskon dari guide. Tiket masuk ke museum lilin tersebut yang tadinya 800 baht jadi 600 baht/orang.... untung juga tidak jadi beli dulu di internet (Tips : kalau ingin ke museum lilin ini mending beli tiket via agency di Bangkok daripada lewat internet cuma dapat diskon 10%).

Sebelum ke Maddame Tussaud ada kejadian tidak enak...ternyata bis tur gratisan ini mampir dulu ke toko perhiasan & batu mulia. Asal tahu saja, sudah banyak peringatan tentang scam/tipuan seperti ini yang dijalankan di Bangkok dengan tujuan menguras duit turis. Karena sudah banyak baca di internet, kami pura-pura saja dengar presentasi dan ngloyor pergi setelah dijelaskan harga-harga perhiasan yang tidak cocok untuk kantong turis hemat seperti kami. Guide kami kayaknya mengerti & setelah transaksi tiket masuk Maddame Tussaud, kami langsung di-drop ke lokasi.

We have so much fun in Maddame Tussaud!!! Narsisme merajalela di museum lilin ini....kapan lagi bisa foto bareng tokoh2 kelas dunia?? Istri berpose genit dengan David Beckham & Leonardo Di Caprio idolanya. Saya sendiri merasa foto dengan pasangan Obama adalah yang paling keren.

Puas di Maddame Tussaud, kami nyebrang ke MBK. Di pusat perbelanjaan yang mirip ITC Mangga Dua tapi lebih rapi ini, pemborosan dimulai! Karena memang tidak datang saat weekend kami tidak sempat menikmati Chatucak weekend market yang terkenal itu, jadilah MBK sasaran utama kami untuk beli-beli segala macem dari inceran pribadi hingga oleh-oleh. Jika katanya di Chatucak harga kaos bisa 90 baht, di MBK harganya kompak 99 Baht. 10% lebih mahal nggak papa deh, cukup fair saya rasa. Selain produk garmen, di lantai 3 MBK ada pusat eletronik yang cukup menggiurkan. Asesoris Ipad terbaru cukup lengkap dengan harga dibawah Mangga Dua. Sebagai perbandingan smart cover Ipad 2 yang saya tawar mati-matian di Mangga Dua seharga 250 ribu, di MBK dengan mudah bisa saya dapat dengan harga 600 baht alias 180 ribu rupiah! Btw : orang Thai memang terkenal ramah, tapi kalau nawar agak sadis bisa langsung jutek juga ya hahaha.

Setelah teler belanja kami nongkrong di emperan mal Siam yang sangat bersih & kinclong sambil menikmati jajanan pinggir jalan. Sate-satean, martabak pisang, buah-buahan kami lahap... semua kok enak ya... & sepertinya kok lebih higienis dibanding di Jakarta? Kenyang jajan, kami iseng mau nawar Tuktuk untuk pulang ke hotel. Kesimpulannya : harga tuktuk lebih mahal daripada taxi!!! Jadinya kami pulang naik taxi lagi.

Hari III

Hari terakhir ini target kami ke 2 candi utama di Bangkok : Wat Pho & Wat Arun. Niat awal mau sekalian ikut trip menyusuri kanal-kanal sungai Chao Praya sambil nyoba naik BTS skytrain (turun di BTS Thaksin). Tapi karena uji coba BTS sky train yang kami anggap gagal. Kenapa gagal? BTS memang murah meriah & bisa melintasi macet, tapi sesaknya minta ampun!!! Kami yang berusaha berangkat pagi ternyata memang bareng jamnya orang mau ngantor & mau sekolah. Jadi kami turun di BTS Siam dan lanjut naik taxi yang adem hehehe. Sampai di lokasi makan biaya 90 baht saja kok. Taxi Bangkok saya rasa cukup murah untuk berdua.... kalo kebetulan bertiga atau berempat....percayalah Taxi Bangkok jadi SANGAT murah & nyaman dibanding sarana transportasi lainnya. Dengan syarat meteran dijalankan yaaa...

Wat Pho letaknya memang dekat dengan Grand Palace.... dengan pesona utamanya Budha emas tiduran dalam ukuran raksasa. Sekali lagi kami berdua terpukau. Sayang karena alasan waktu kami tidak sempat menikmati layanan pijet yang katanya terkenal enak di kompleks Wat Pho. Lagian rugi juga pagi-pagi udah pijet, kan masih mau jalan sampai lemes belanja pulangnya.

Dari Wat Pho kami jalan dikit & menyeberang dengan feri ke Wat Arun. Kumpulkan nyali anda & panjatlah candi melalui tangganya yang curam....pemandangan dari atas cukup sepadan kok.

Selesai dari 2 candi utama tersebut, kami merasa hutang kami terhadap peradaban Thai sudah terbayar.... saatnya memenuhi napsu belanja istri. Dari area candi kami langsung naik taxi ke Platinum Fashion Mall. Ongkos cuma 90 baht & sampai dalam waktu setengah jam.

Pesan untuk bapak-bapak : Mall ini lebih diperuntukkan untuk kaum wanita!!!! Bayangkan dari total 6 lantai hanya ½ lantai untuk pria sementara 5 ½ lantai lainnya untuk wanita. Sungguh tidak adil. Platinum Fashion Mall itu ibaratnya Mall Ambassador.....tapi lebih segalanya. Setelah merayu istri, akhirnya saya diijinkan untuk berpisah sebentar & saya bisa mengintip Pantip Plaza yang ada di dekat area Platinum. Katanya Pantip Plaza adalah pusatnya elektronik di Bangkok.... tapi saya agak kecewa. Karena asesoris Ipad yang saya liat ternyata tidak selengkap di MBK. Plaza ini miriplah dengan Harco...tapi kok tidak lebih lengkap juga sepertinya.

Setelah bertemu kembali dengan istri, kami masih sempat mampir bareng ke Platinum Mall baru yang ada di sebelah Platinum lama..... isinya sama saja.... surga utk kaum wanita.... derita bagi kaum pria hehehe.

Sayangnya (apa untungnya?) karena waktu mepet kami sudah harus siap2 pulang & tidak sempat lagi ke Pratunam Market. Duit pun udah mepet hehehe. Kami pulang ke hotel naik tuktuk, karena istri masih penasaran. Sisa baht kami gunakan untuk pijet refleksi kaki plus bahu & kepala di dekat hotel 500 baht (berdua). Dan di duty free untuk sebotol Martini 390 baht. Tips terakhir : karena Suvarnabhumi sangat bessaaarrr.... jadi jangan mepet waktu mau pulang. Selain lalu lintas ke arah airport jg muacet.... pas di airport, jalan dari area check in ke gate bisa sangat jauh (dengan godaan duty free shop di kiri kanan)....waspadalah!!!

Kami pulang naik pesawat jam 21.00 & sampai di Jakarta 24.00. 3 hari 2 malam tidak cukup untuk puas di Bangkok. Saya cukup uring-uringan karena tidak ketemu duren (lagi nggak musim) & istri karena kurang puas belanja (langsung deh bikin rencana trip lanjutan khusus belanja). Kesimpulan akhir? Bangkok : great food, great shopping, great attraction & totally dangerous for your pocket!!! But we’ll be back.....hahaha.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun