Dalam ilmu matematika yang saya dapatkan sejak SD, sudah jamak diajarkan bahwa hasil dari 4 x 6 = 6 x 4 = 24. Mempersoalkan konsep yang terdapat di balik 4x6 dan di balik 6x4, dianggap memperumit apa yang sebenarnya tidak rumit. Kita menjadi terbiasa dengan kesalahan, dan hasil dari pembiasaan terhadap yang salah adalah menganggap kesalahan sebagai kebenaran. Tidak heran, banyak orang marah pada guru matematika SD tersebut. Contoh lain, yang sering kita anggap sebagai benar dari apa yang sesungguhnya salah, misalnya nilai π (phi). Banyak orang diajarkan bahwa π = 22/7 = 3,14. Karena hanya sering menggunakan dua angka di belakang koma, kita menganggap nilai π sebagai hasil dari 22 dibagi 7, padahal tidaklah demikian.