Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora

Berdakwahlah dengan lemah lembut

8 Februari 2011   15:14 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:47 669 0
Sebelumnya aku mohon maaf,  jika ada yang tersinggung dengan tulisan ini . Aku tidak bermaksud untuk menyindir siapapun. Namun, aku hanya tak bisa menyembunyikan unek2ku dan menerjemahkannya dalam bentuk sebuah tulisan yang mungkin tak ada artinya ini.

Berdakwahlah dengan lemah lembut. Jangan sampai kebenaran ini di jauhi hanya karena cara kita yang salah dalam menyampaikan…

Menyampaikan sesuatu kebenaran dengan hikmah, Nasehat yang baik dan lemah lembut kepada manusia, karena kekasaran, kekerasan dan sikap arogan dapat menjauhkan manusia dari dakwah. Dan para Nabi adalah orang yang paling kasih kepada makhluk dan yang paling mengetahui kebenaran. Sifat ini berpindah kepada Ahlu Sunnah wal Jama’ah pemilik manhaj yang benar. Sebagaimana yang disampaikan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dalam ucapannya : “Ahlus Sunnah wal Jama’ah adalah orang yang paling kasih kepada makhluk dan paling mengetahui kebenaran”.



Allah telah menyampaikan kepada Nabi-Nya. Nabi yang dicintai sahabat dan umatnya sampai mereka menyerahkan kepadanya jiwa, harta dan anak-anak mereka.

“Artinya : Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma’afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah mebulatkan tekad, maka bertakwallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepadaNya” [Ali-Imran : 159]

Beliaulah yang memerintahkan untuk berlemah lembut dan melarang kekerasan, dalam sabdanya.

“Artinya : Kelemah lembutan tidaklah ada pada sesuatu, kecuali menghiasinya dan tidak hilang dari sesuatu kecuali merusaknya” [Hadits Riwayat Muslim]

Dan sabda beliau.

“Artinya : Siapa yang tidak memiliki kelembutan maka tidak mendapat kebaikan” [Hadits Riwayat Muslim]



Beliaupun berkata kepada salah seorang sahabatnya.

“Artinya : Sesungguhnya terdapat padamu dua sifat yang Allah dan RasulNya cintai; lemah lembut dan tidak tergesa-gesa” [Hadits Riwayat Muslim]

Demikian juga beliau memperingatkan kekerasan dalam sabdanya.

“Artinya : Sesungguhnya sejelek-jeleknya pengembala adalah yang kasar. Berhati-hatilah jangan sekali-kali kamu menjadi golongan mereka”.

“Artinya : Sebaik-baiknya pemimpin adalah yang kalian mendo’akan kebaikan padanya dan mereka mendo’akan kebaikan kepadamu. Dan sejelek-jeleknya pemimpin adalah yang kalian melaknatnya dan mereka melaknat kalian”.



Seorang muslim (da’i) sepatutnya menjadi orang yang memiliki kasih sayang kepada obyek dakwahnya, berlemah lembut dan mengharapkan hidayah mereka dan tidak mengharapkan kesulitannya.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun