Di Kalimantan Barat juga ada kuliner khas yang sering muncul di berbagai kesempatan acara. Kuliner tersebut adalah bubur pedas. Meski namanya "bubur pedas", bukan berarti kuliner ini berbahan dasar cabai.
Bubur pedas menjadi kuliner khas di Kalimantan Barat. Entah itu di hari raya ataupun hari biasa, kuliner satu ini masih sering dijumpai. Saat sedang ada perayaan, saya sering menjumpai kuliner ini. Entah itu saat Idul Fitri, Natal, Paskah, atau saat pesta raya panen padi suku Dayak, kuliner ini akan mudah untuk dijumpai.
Meski namanya "bubur", bahan-bahannya tidaklah sederhana seperti bubur pada umumnya. Banyak sekali bahan yang diperlukan untuk membuat bubur pedas. Bahan tersebut mulai dari beras yang telah disangrai lalu dihancur kasar, pakis merah, kelapa parut yang telah disangrai, bumbu halus dasar, cangkok muda, kacang tanah yang dihancur kasar, dan berbagai variasi tambahan lainnya. Kuliner ini juga didampingi dengan jeruk nipis (orang KalBar umumnya memakai jenis jeruk sambal), sambal cabai, serta kecap manis.
Proses mengolah kuliner ini dari bahan-bahannya hingga siap saji memakan waktu yang cukup lama. Pada proses ini kesabaran saya diuji. Waktu yang lama untuk memasaknya, saya harus sabar menikmati aroma yang sudah naik menyentuh indera penciuman saya.
Kegemaran saya terhadap kuliner ini membuat sanak keluarga saya yang merayakan Idul Fitri akan berkata "bubur pedas ada banyak. Ambil sepuasnya, cuci piring sendiri ya" kepada saya. Maklum, bubur pedas tersebut memang saya yang paling sering nambah dibanding sepupu saya yang lain. Mereka yang biasanya 1 sampai 2 piring saja, kalau saya satu piring saja, tapi nanti akan ambil lagi, hampir setiap 30 menit saya nambah lagi. Dari pagi saya sengaja mengosongkan perut untuk memberikan kesempatan perut saya bersilaturahmi dengan bubur pedas.
Saat bagi-bagi THR juga saya tidak akan dicari oleh tante ataupun paman saya. Saat sepupu dan adik saya ada dalam antrian untuk menerima THR, saya sendiri yang tidak ada di dalam antrian. Mereka sudah tahu ketika saya datang pasti saya langsung ke dapur setelah bersalaman.
Begitulah cerita saya tentang kuliner khas di Kalimantan Barat yang ada di berbagai kesempatan. Meski bukan kuliner utama untuk perayaan, mereka pasti tetap membuat bubur pedas karena tahu saya sangat menggemarinya. Sebenarnya ada kuliner lain yang menjadi kuliner utama seperti gulai ayam, opor, sop, tapi saya lebih mengincar bubur pedas daripada kuliner lainnya di meja makan tersebut.