Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Ibu? Kapan Kami Punya Trotoar?

23 Desember 2013   16:14 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:34 26 1
Hati terasa tak lega. Mata terasa tak nyaman. Kaki terasa tak sehat. Sudah kurang lebih tiga setengah tahun saya tinggal di Kota Tangerang Selatan. Tepatnya di daerah Pamulang. Tak jarang pula saya menginjakkan kaki langsung di jalan raya tanpa tunggangan sebuah motor. Terkadang saya bertanya-tanya, kapan kami bisa seperti daerah-daerah lain yang mempunyai trotoar di setiap jalannya. Terus terang, ketika melihat jalan tanpa trotoar seperti foto di atas, anda akan mempunyai pikiran yang sama dengan saya. Sebagai pejalan kaki, anda tidak akan merasa dimanjakan oleh sepanjang jalan tersebut. Layaknya sebuah jalan, seharusnya mempunyai fasilitas-fasilitas seperti trotoar, halte, maupun telepon umum. Sehingga, tidak hanya pengendara yang merasakan kenyamanan, tetapi juga pejalan kaki. Sampai kapanpun, jalan raya tidak boleh hanya dikaitkan  dengan pengendara motor atau mobil, tetapi harus memerhatikan kondisi pejalan kaki. Dengan ini, saya memohon pada seorang ibu yang saat ini sedang menjabat sebagai pemimpin kami. Bukannya saya ingin mengkritik program yang sedang dijalankan. Namun, saya hanya ingin mengutarakan keluhan tentang fasilitas yang selama ini saya terima. Saya menyadari bagaimana sulitnya memimpin. Tapi, bukan berarti kesusahan itu menjadi alasan untuk tidak mendengarkan kalimat-kalimat yang dilontarkan oleh masyarakatnya. Sebenarnya tidak patut juga seseorang mengkritik pemimpinnya secara berlebihan. Namun, saya yakin ini bukanlah sebuah kritikan, namun hanya sebuah permohonan. Ibu? Kapan kami punya trotoar? Kami sedih.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun