KRL memasuki stasiun Pasar Minggu, tapi gadis itu tak beranjak dari tempat duduknya. Sang Gadis justru terlihat semakin nyaman. Setelah diperhatikan, posisi duduknya justru semakin menantang.
Jaket hitam dibiarkannya separuh terbuka. Nampaklah pakaian dalamnya yang cerah penuh bunga-bunga, membalut ketat tubuhnya yang putih mulus tanpa cela. Bibirnya merah basah menggoda. Senada dengan warna sepasang sepatunya.
Aku terkesiap dan tak tahu harus berbuat apa. Kalau aku diam-diam memotret dan mengunggah fotonya di media sosial, pasti beragam komentar penuh caci maki akan bermunculan.
"Siapa bilang aku tak peduli," katanya gadis seksi itu seakan membaca derak pikiranku.
"Kalau mau duduklah di sampingku," lanjutnya. Sebuah tawaran yang menggoda. Tapi Kalau aku menuruti tawarannya, pasti aku bisa lupa jalan pulang. Ah, begitu banyak godaan di perjalanan.
Sampai turun di stasiun Cawang, kubiarkan saja gadis seksi itu nyaman dalam posisi duduknya: di atas sepatu boot hitam tertempel di dinding kereta.
Depok - Cawang 15 Januari 2015
Setiyo Bardono, TRAINer kelahiran Purworejo, 15 Oktober. Penulis buku antologi puisi Aku Mencintaimu Dengan Sepenuh Kereta dan Novel Separuh Kaku.