Mumpung bisa duduk dan ada ide melintas di kepala, saya mengetik draft cerpen di hape. Seperti biasa cerita bertema kereta, kali ini agak menyerempet masalah perselingkuhan.
Karena hanyut dalam layar hape, selepas meninggalkan stasiun Cawang, saya tersadar sudah ada 3 wanita berdiri di depan saya. Sepertinya mereka baru saja masuk ke dalam KRL.
Salah satunya, berambut sebahu dengan memakai masker. Mata kami beradu. Tiba-tiba ia berkata sambil menunjuk temannya, "Maaf Pak, ibu ini hamil."
Mungkin karena otak masih dipenuhi jejalan kata. Kalimat itu membuatku kaget. Aku merasa seperti tertuduh. Kalau tidak lekas tersadar mungkin akan meluncur kata, "Bukan... bukan saya yang melakukannya."
Akhirnya aku sadar dan memberikan tempat dudukku untuk ibu hamil tersebut. Sepanjang perjalanan pulang, saya hanya bisa tersenyum sendirian mengingat peristiwa itu.
Cawang-Depok, 22 Januari 2014
Setiyo Bardono, TRAINer (Penumpang Kereta Listrik) jurusan Depok – Gondangdia, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).