Saya tidak ingin banyak bahas atau bicara, apalagi ngawur bilang "oh, itu karena libur, jadi kalah" tetapi yang pasti bahwa pendekatan yang terlalu sok mendewakan parpol, uang dan figur, dalam praktek pencapaian posisi kursi kepemimpinan di level kabupaten hingga negara di negeri ini, tidak lagi menjadi kekuatan yang menjanjikan. Kota Kupang telah membuktikannya, bahwa Calon Indepen yang menyerupai cara berkampanye dan kefiguran Jokowi-A Hok, menerima mandat dari pemili dengan kemenangan mutlak pada PilKot Kupang bulan Juni lalu.
Pemilih tidak hanya mulai rasional atas nama hatin nurani (subjektif) tetapi menerima pemberian berupa sembako atau apapun bentuknya, telah menjadi paradoks bagi mereka yang hanya mengandalkan adagium "hayo, kita beli mereka, setelah itu kita rampok mereka." Kalau demikian, hasil Pilkada DKI kemarin, 12 Juli 2012, sesungguhnya merupakan Lonceng Kematian bagi Parpol Besar. Salam Indonesia