Penerbangan berjalan mulus. Tiba di bandara Soekarno-Hatta  pukul 17.30, Jakarta sedang macet-macetnya berbarengan jam pulang kantor. Untuk mencapai Pejaten, lokasi apartemen temanku yang akan menjadi tempat kami menginap, dibutuhkan waktu dua setengah jam! Untung kami menyewa taxi gelap berjenis Inova yang lega dan penumpangnnya hanya kami berdua. Jadi kami bisa selonjor seenaknya. Yvette tampak terkesan, tak menyangka Jakarta begitu luas dan macet. "welcome to the giant crowded city'..." selorohku. Setelah berbulan-bulan menetap di Ubud yang relatif tenang dan kecil, Jakarta memang terlihat bagai raksasa yang berisik. Rasanya bagai keluar dari pura yang senyap dan masuk ke gedung besar yang  penuh bunyi-bunyian.  Sesekali menggairahkan merasakan perubahan tersebut.Â
KEMBALI KE ARTIKEL