Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Kabut Silam Bukit Kintamani

1 Juni 2016   12:46 Diperbarui: 1 Juni 2016   12:59 150 11
Pada sebuah pagi. Pagi yang dingin oleh tanah masih lembab. Sehabis titis embun malam mengguyur wajah bumi dengan titik – titik basah. Dengan perlahan sekali, titik air itu menetes dari daun –daun yang berkeriapan. Jatuh ke tanah –tanah yang kering dan pecah. Partikelnya menyatu dengan akar umbi – umbian. Hingga keesokan harinya, segala jenis tanaman bertunas dengan kuncup yang mekar. Bersemi sepanjang hari.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun