Sumoal menatap langit dengan seulas senyum menyungging di bibirnya. Di langit nampak cerah, walaupun saat itu senja tak lama lagi menuju peraduan malam. Mambang kuning di ufuk barat mulai menempias di atas cakrawala, dan wajah punggung bukit yang mulai redup dalam temaram. Sebab biasanya, Sumoal akan sedikit melisut wajahnya ketika langit menampakan bilur- bilur kehitaman di angkasa sebuah pertanda parade para topan dan badai yang sedang mempersiapkan pesta tawuran mereka, kelak pada malam hari.
KEMBALI KE ARTIKEL