Seragam dan beragam, dua kata yang hampir mirip ini mengandung makna yang bertolak belakang. Akhir-akhir ini masyarakat disuguhkan oleh berita pilkada Jakarta yang semakin memanas.  Gubernur Basuki Tjahaja Purnama, sang calon Petahana yang digadang-gadang sebagai calon terkuat  terus dibombardir dari berbagai sisi (mungkin )agar popularitasnya turun. Melihat fenomena ini, yang menarik adalah adanya isu keseragaman yang dijadikan sebagai senjata politik oleh pihak tertentu untuk menjatuhkan lawannya, seperti sebuah virus, menyebar dengan cepat.Â
KEMBALI KE ARTIKEL