Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

Manfaat Bermain bagi Fisik Motorik Anak

4 Juli 2022   19:43 Diperbarui: 4 Juli 2022   21:30 419 0
ABSTRAKBermain merupakan kegiatan yang sangat mengasyikan bagi anak-anak dan pada dasarnya anak dalam kegiatan bermain tersebut dilakukan bukan atas dasar perintah atau  pun kehendak orang lain. Kegiatan bermain juga dilakukan anak secara berulang-ulang demi kesenangan  tanpa adanya tujuan dan sasaran yang hendak dicapai. Apa pun  kegiatan anak menimbulkan kesenangan tersendiri.

Bermain ialah dunia main bagi anak pra sekolah dan juga menjadi hak anak untuk dapat bermain, Karena masa mereka hanya untuk bermain. Melalui bermain anak juga dapat meberikan manfaat yang baik bagi perkembangan fisik motoric anak .

Bermain  juga merupakan  aktivitas yang tak bisa dilepaskan dari dunia anak. Melalui bermain, anak berpikir, berinteraksi, dan terlibat secara aktif dengan lingkungannya. Bermain juga dapat membantu berbagai aspek perkembangan anak tumbuh secara optimal, termasuk aspek perkembangan sosialnya. Maka dari Ayah dan Bunda perlu memberikan ruang bagi anak untuk bermain.

Saat bermain, anak dapat menunjukkan perkembangan sosial melalui berbagai interaksi yang dilakukannya. Interaksi ini menunjukkan adanya berbagai tahap bermain berdasarkan tingkat perkembangan sosial anak.

Keyword : kegiatan bermain, fisik motoric

 
PENDAHULUAN

Masa anak usia dini salah satunya dikenal sebagai masa bermain. Hampir sebagian waktunya digunakan untuk bermain. Dengan bermain anak usia dini tumbuh mengembangkan sekuruh asoek perkembangan dirinya. Oleh karena itu, seorang guru anak usia dini harus mengetahui hakikat dan arti bermain dan permainan pada anak serta berbagai keterampilan yang berkaitan dengan permainan dan bermain anak.

Keterampilan tersebut akan berguna dalam merencanakan dan mengembangkan seluruh aspek perkembangan anak melalui kegiatan bermain sambil belajar, belajar seraya bermain. Bermain adalah setiap kegiatan yang dilakukan untuk kesenangan yang ditimbulkan , tanpa mempertimbangakan hasil akhirnya. Bermain dilakukan secara suka rela dan tidak ada paksaan atau tekanan dari luar atau kewajiban. Bermain merupakan kebutuhan dan kehidupan anak sehari- hari baik kapan saja, dimana saja, apa saja, dan dengan siapa saja.

PEMBAHASAN

A. Pengertian Perkembangan

 Perkembangan adalah suatu perubahan yang bersifat kualitatif , artinya perubahan ini tidak dapat diukur dengan inci , centimeter , gram atau kilogram. Perkembangan individu merupakan suatu proses yang dinamis dan menuju kesuatu progres , tidak dapat diulang dan bersifat kekal. Perkembangan lebih menekankan pada segi fungsional yang kualitatif. Fungsi kepribadian manusiaberhubungan dengan aspek jasmaniah seperti fungsi motorik pada bagian tubuh, fungsi sensoris pada alat-alat indra , fungsi neurotik pada system saraf , fungsi seksual pada bagian-bagian tubuh yang erotis , fungsi pernafasan pada alat pernafasan , fungsi peredaran darah pada jantung dan urat-urat nadi, fungsi pencernaan makanan pada alat pencernaan makanan , dan aspek kejiwaan yang berhubungan dengan fungsi perhatian , fungsi pengamatan , fungsi tanggapan , fungsi ingatan , fungsi fantasi , fungsi pikiran , fungsi perasaan serta fungsi kemauan.[1]

Perkembangan tersebut bisa disebabkan oleh adanya pertumbuhan dan belajar.Psikomotorik adalah berhubungan atau mengarah kepada akibat-akibatmotor dari proses mental (kerja otak). Kemampuan motorik berasal dari bahasa Inggris yaitu motor ability , dalam Filosofi Pembelajaran dan Masa Depan Teori Pendidikan Jasmani Kephart, mendefinisikan bahwa motor adalah gerak dari dorongan dalam (internal) yang diarahkan kepada beberapa maksud lahiriah (external) dengan ujud ketrampilan rendah Perkembangan keterampilan motorik (motor skill) ini merupakan keterampilan yang dimiliki seseorang untuk mampu melakukan suatu rangkaian gerakan jasmaniah dalam urutan tertentu , dengan mengadakan koordinasi antara gerak berbagai anggota badan secara terpadu.

Keterampilan semacam ini melibatkan kekuatan otot , urat syaraf , dan persendian manusia. Ciri khas dari keterampilan motorik adalah otomatisme , yaitu rangkaian gerak- gerik yang berlangsung secara teratur dan berjalan lancar tanpa dibutuhkan banyak refleksi atau berfikir terhadap apa yang harus dilakukan dan mengapa harus mengikuti suatu   gerakan.   Keterampilan   motorik   memegang   peranan   yang   sangat   penting dalamkehidupan manusia , seorang anak yang memiliki keterampilan motorik sempurna, ia mampu merawat dirinya sendiri dan bergerak secara efektif dan efisien , misalnya seorang anak kecil yang belajar berjalan tegak , menaiki tangga , memegang dan mengambil benda dan sebagainya.

Berkembangnya kemampuan motorik tersebut didapatkan dari hasil belajar dan latihan. Dengan belajar dan latihan tersebut akan membuat fungsi otot dan persendian menjadi lebih kuat. Dari penjelasan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan perkembangan psikomotorik adalah perkembangankepribadian manusia yang berhubungan dengan gerakan jasmaniah dan fungs iotot akibat adanya dorongan dari pemikiran , perasaan dan kemauan dari dalam diri seseorang.


B. Pengertian Perkembangan Bermain

Perkembangan bermain merupakan perubahan ke arah kemajuan yang terjadi pada kegiatan bermain pada individu. Bermain adalah tindakan atau kesibukan suka rela yang dilakukan dalam batas - batas tempat dan waktu, berdasarkan atuan - aturan yang mengikat tetapi diakui secara sukarela dengan tujuan yang ada dalam dirinya sendiri, disertai dengan perasaan tegang dan senang serta dengan pengertian bahwa bermain merupakan suatu yang lain dari biasa.[2]

Dunia anak adalah dunia bermain.Bagi anak-anak kegiatan bermain selalu menyenangkan.Melalui kegiatan bermain ini, anak bisa mencapai perkembangan fisik, intelektual, emosi dan sosial.Perkembangan secara fisik dapat dilihat saat bermain.Perkembangan intelektual bisa dilihat dari kemampuannya menggunakan atau memanfaatkan lingkungannya. Perkembangan emosi dapat dilihat ketika anak merasa senang, tidak senang , marah , menang dan kalah. Perkembangan sosial bisa dilihat dari hubungannya dengan teman sebaya , menolong dan memperhatikan kepentingan orang lain.

Sebenarnya sedang belajar meningkatkan keterampilannya yang akan digunakannya kelak untuk mempertahankan hidupnya. Demikian pula dengan anak-anak, dimana bermain adalah pengalaman mereka yang harus dilalui.Melalui permainan ini sebenarnya mereka sedang menciptakan pengalaman, yang tidak perlu harus merepotkan dengan melarangnya untuk tidak bermain ini atau bermain itu.Biarkan mereka melakukan aktivitas sendiri yang menyenangkan itu tanpa harus terganggu oleh batasan-batasan yang kita ciptakan. Bila ini terjadi , anak akan mempunyai sifat penakut dan bersikap ragu - ragu.

Menurut beberapa pengertian , aktivitas bermain tidak sama dengan aktivitas lainnya seperti belajar , mandi , makan dan tidur. Namun dalam bermain sebenarnya anak sedang belajar. Ciri-ciri yang membedakan itu antara lain :

*       Aktivitas bermain bisa menimbulkan efek yang menyenangkan dan gembira.

*       Aktivitas bermain bisa dilakukan secara spontanitas dan suka rela serta tidak ada

unsur paksaan

*       Dalam bermain ada aturan yang diciptakan oleh pemainnya sendiri dan sifatnya

insidentil.

*       Dalam bermain anak bisa termotivasi untuk menyenangi permainan.

Keempat ciri di atas itulah yang membedakan aktivitas bermain dengan aktivitas lainnnya.Namun demikian dalam melakukan aktivitas bermain hendaknya harus mengandung unsur-unsur pelajaran. Ini di lakukan agar anak dapat meningkatkan kemampuan keterampilan , kecerdasan , emosi , dan sosial secara optimal.

Bermain tidak lepas dari gerak sehingga gerak adalah kehidupan dan apabila gerak tersebut berhenti maka kehidupannya pun akan berakhir. Dengan demikian sejalan dengan pendidikan jasmani di Sekolah Dasar, yang dimana dijelaskan dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi (2004 : 6) sebagai berikut :

*       Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggung jawab, kerja sama,

percaya diri dan demokratis melalui akivitas jasmani.

*       Mengembangkan kemampuan gerak dan ketrampilan berbagai macam

permainan dan olahraga

*       Mengembangkan ketrampilan pengelolaan diri dalam upaya mengembangkan

dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai

aktivitas jasmani.

C. Unsur-Unsur Dalam Bermain Yaitu :

1)     Mempunyai tujuan yaitu permainan itu sendiri untuk mendapat kepuasan.

2)     Memilih dengan bebas dan tas kehendak sendiri , tidak ada yang menyuruh ataupun memaksa.

3)     Menyenangkan dan dapat menikmati.

4)     Mengkhayal untuk mengembangkan daya imaginatif dan kreativitas.

5)     Melakukan secara aktif dan sadar.

Dengan bermain anak memenuhi kepuasan fisik , emosi , sosial dan perkembangan mental. Sehingga anak dapat mengekspresikan perasaannya baik itu perasaan kekuatan , kesepian , fantasi ataupun menunjukkan kreatifitasnnya.

D. Teori-Teori Tentang Perkembangan Bermain  

a. Teori Rekreasi  

Dikemukakan oleh Schaller ( 1841 ) dan Lazarus ( 1884 ).

Teori rekreasi menyebutkan bahwa "bermain adalah suatu kesibukan untuk menenangkan pikiran atau untuk beristirahat."Contoh : kesibukan bermain akan dilakukan orang ketika dia lelah bekerja, maka bermain untuk memulihkan tenaga kembali atau menyegarkan tubuh yang sedang mengalami kelelahan.

b. Teori Kelebihan Tenaga

Dikemukakan oleh Herbert Spencer.

Teori ini juga disebut teori pelepasan atau teori pemunggahan.Teori ini mengatakan bahwa  kegiatan  bermain  pada  anak  karena  adanya  kelebihan  tenaga  pada  di anak.Tenaga atau energi yang menumpuk pada anak perlu digunakan atau dilepaskan dalam bentuk kegiatan bermain.Dengan demikian akanterjadi keseimbangan diri anak.

c. Teori Atavistis

Teori ini menyebutkan bahwa didalam bermain akan timbul bentuk - bentuk perilaku sebagaimana bentuk kehidupan yang pernah dialami nenek moyang. Hal hal yang memperkuat teori ini adalah ciri - ciri yang sama dalam bermain pada anak - anak diseluruh dunia. Contoh : permainan berburu, menangkap dan membunuh binatang, bermain kelereng pasa anak - anak zaman yunani kuno sama dengan permainan kelereng pada anak - anak masa kini. Pada masa sekarang ini sudah dapat dikatakan bahwa teori tersebut tidak berlaku lagi karena anak - anak lebih suka bermain mobil - mobilan, kereta - keretaan, kapal terbang yang semuanya tidak dijumpai pada zaman nenek moyang.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun