Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Kepada: Tenggara (Siapakah yang Perlu Bersabar Lebih Lama?)

15 April 2015   12:20 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:04 38 0
Sudah berjajar-jajar di kepala

setidaknya enam atau tujuh senja yang akan kulewati sambil mengejek sepi

Meski sedikit cemas,

tapi kurasa hatiku mampu pula menjadi cadas di waktu-waktu tertentu

ialah ketika kau ambil pikulan rindu di bahuku,

yang menjadikanku terbungkuk-bungkuk sembari menunggu pergantian musim

Tak sabar,

tapi Tuhan tak boleh dicecar

sebab ia lebih tahu bulan terbaik -- saat senyummu mekar

dan matamu yang tak berdasar bisa diselami

bisa dimengerti

Alli,

bisakah kita sepakati perjalanan ini?

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun