Yang dikerjakan anakku adalah hanya melakukan copy paste ( copas ) terhadap beberapa tulisan di internet sesuai dengan judul yang diberikan oleh gurunya. Lalu di print diserahkan kepada gurunya dengan memakai sampul dan dinilai oleh gurunya dengan angka cukup bagus. Tetapi nilai bagus tersebut buat aku sebagai orang tuanya tidak membuat bangga njustru sedih dan prihatin. Karena anakku sudah dibenarkan oleh gurunya untuk belajar meniru atau plagiat yang dampaknya daya pikir dan kreatifitas anakku akan mati dan mejadi kebiasaan melakukan pembodohan dirinya dengan melakukan copas.
Saya sering bertanya, apakah gurunya tidak pernah melihat hasil karya anakku itu sebagai tiruan bukan atas hasil kreatifitas dan hasil pemikiran muridnya..? kenapa ko guru malah memberikan nilai bagus terhadap hasil copas seorang murid ?
Jadi seringnya guru memerintahkan murid untuk mencari bahan di internet justru bukan memberikan hasil positif untuk menambah kepintaran murid, justru sebaliknya akan membuat bodoh sang murid. Seharusnya guru melakukan bimbingan bagaimana car membuat karya tulis yang benar dan hasil kreatifitas anak didiknya. Boleh saja si murid disuruh mencari di internet tetapi hanya sebagai bahan reperensi saja bukan buat menjiplak.
Makanya sekarang kalau ada tugas menulis, aku suruh anakku menulis sendiri dan mencari reperensi dari berbagi sumber dan membiasakan diri untuk mencarinya di buku.