Karya : Septian Dwi A.
Aku dibuat duduk oleh semangkuk soto banjar
Yang diracik dengan tangan-tangan sabar
Saat kuah mulai merasuk lidah yang gusar
Dengan segera hangat resep cinta menjalar
Diseberang sana pemuda yang tengah lapar
Juga ada anak yang menatap soto dengan binar
Meja yang satunya ada nenek yang tengah bersandar
Suasana kini kurasa semakin kelakar
Dibalik rumitnya rempah yang terhidang
Aku merasa hangat kuah mencoba menghibur perasaan
Yang telah diombang ambing rasa bimbang
Berselimut tebal dalam dinginnya hati sang pujaan
Apa yang coba disembunyikan dari semangkuk soto?
Mengapa dia seakan enggan meninggikan ego?
Dan memilih bersembunyi jauh dan menjadi inkognito
Inilah mengapa kita harus memahami inkonfeso
Blitar,
Jumat, 3 September 2021