Hari Sabtu siang, tanggal 1 Desember 2012, pesawat Turkish Airlines mendarat di Bandara Soekarno Hatta. Setelah mengambil barang berupa kopor di bagasi, aku berjalan cepat menuju ruang tunggu. Seseorang berwajah ramah berkepala plontos dengan kemeja putih celana hitam yang menutupi tubuh suburnya melambai-lambaikan tangan padaku. Dialah Bonar Armani, salah satu penjemput khusus Dinas Agensi Rahasia Negara. “Kabar baik, Bang Bong?” sapanya penuh antusias sambil membawakan kopor milikku.