Aku bergegas menuju kamar mandi karena ternyata sudah jam setengah enam. Untunglah Ayahku telah menyiapkan kost-an yang nyaman dan terjangkau untuk pergi ke sekolah tempat aku mengajar. “SD Gemilang”, dan di sinilah tempat dimana aku akan mengadu nasib. Tapi, ini adalah pekerjaan mudah bagiku, karena hanya pelajaran kelas 3 SD. Ya, kelas 3 SD. Rupanya sekolah ini memiliki bangunan yang bisa dibilang cukup tidak meyakinkan. Lihat saja, sekolah ini memiliki pagar yang karatan dan tidak layak pakai. Sampah berserakan di lantai sehingga lantai menjadi kotor.
Tidak ada rasa gugup yang menyerangku sejauh ini. Aku sudah berada di ruangan kepala sekolah yang terasa sangat pengap, tetapi Ibu Kepala Sekolah tetap memberiku senyuman hangat ketika beliau menyapaku. Selagi aku menunggu waktu masuk kelas, aku memikirkan untuk mencari jam kerja tambahan, karena aku hanya mengajar sampai dengan jam 12 siang, dan setelah itu aku tidak melakukan apa-apa. Jika pekerjaan itu ternyata lebih menyenangkan dan lebih menantang, aku akan mengambil waktuku untuk bekerja waktu penuh. Ayahku tidak akan tahu soal ini karena ia tidak tinggal berdekatan denganku.