Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Guru, Tidak Sekedar Bekerja

28 Oktober 2011   10:29 Diperbarui: 30 September 2016   07:08 109 0
Pagi ini terasa sangat berbeda. Rasanya tidak ada satupun hasrat untuk memulai aktivitas hari ini karena hari ini adalah hari terburukku. Aku benci hari ini. Ya, aku benci untuk menjadi guru, tetapi tidak ada pilihan lagi. Ayah memang sangat keras kepala, ia selalu memaksakan aku untuk menjadi guru. Mengajar pelajaran kelas 3 SD tidak sebanding dengan apa yang telah ku tuntut kurang lebih 15 tahun, termasuk menuntut ilmu di Negeri Tirai Bambu. Padahal cita-citaku adalah menjadi orang yang berpengaruh di negeri Indonesia ini, seperti Menteri atau Gubernur. Kalau saja, Ayah tidak sedang sakit, ia pasti tidak akan mengancamku seperti ini. Menurutnya, keadaannya akan menjadi semakin buruk jika aku tidak mengikuti kemauanya. Baiklah, sekarang aku turuti, demi Ayah.

Aku bergegas menuju kamar mandi karena ternyata sudah jam setengah enam. Untunglah Ayahku telah menyiapkan kost-an yang nyaman dan terjangkau untuk pergi ke sekolah tempat aku mengajar. “SD Gemilang”, dan di sinilah tempat dimana aku akan mengadu nasib. Tapi, ini adalah pekerjaan mudah bagiku, karena hanya pelajaran kelas 3 SD. Ya, kelas 3 SD. Rupanya sekolah ini memiliki bangunan yang bisa dibilang cukup tidak meyakinkan. Lihat saja, sekolah ini memiliki pagar yang karatan dan tidak layak pakai. Sampah berserakan di lantai sehingga lantai menjadi kotor.

Tidak ada rasa gugup yang menyerangku sejauh ini. Aku sudah berada di ruangan kepala sekolah yang terasa sangat pengap, tetapi Ibu Kepala Sekolah tetap memberiku senyuman hangat ketika beliau menyapaku. Selagi aku menunggu waktu masuk kelas, aku memikirkan untuk mencari jam kerja tambahan, karena aku hanya mengajar sampai dengan jam 12 siang, dan setelah itu aku tidak melakukan apa-apa. Jika pekerjaan itu ternyata lebih menyenangkan dan lebih menantang, aku akan mengambil waktuku untuk bekerja waktu penuh. Ayahku tidak akan tahu soal ini karena ia tidak tinggal berdekatan denganku.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun